Dispertan Himbau Petani Tak Putus Asa Kelola Pertanian
News Room, Senin ( 02/08 ) Masih belum stabilnya cuaca hingga saat ini, hendaknya tidak membuat para petani untuk berputus asa. Sebab, masih banyak tanaman alternatif yang dapat memberikan hasil yang bagus kepada para petani, khususnya di daerah yang selama ini selalu bergantung pada tanaman tembakau dan sebagainya. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep melalui Kepala Bidang Produksi Pertanian, Ir. H. Satam, M.Si mengungkapkan, para petani hendaknya tetap melaksanakan aktifitas bertani, dengan melihat potensi lahan yang ada. Sebab, jika hanya bergantung pada salah satu tanaman, akan kurang menguntungkan petani itu sendiri. “Kami juga menggalakkan petani untuk menanam berbagai tanaman alternatif lainnya, seperti kacang-kacangan, kedele dan sebagainya disamping pada musim hujan menanam padi maupun jagung,â€jelas H. Satam. Dijelaskan, untuk areal 3.500 hektar lahan komoditi kedele saja, di Sumenep yang terbagi pada 350 kelompok tani, setiap tahun terus meningkat. Apalagi program swasembada kedele tahun 2014 harus sudah dilaksanakan sejak 2011 mendatang, yang diharapkan pada tahun pertama, produksi kedelai bisa naik per-hektar menjadi 500 kilogram. Karena itu pihaknya berharap masyarakat petani tetap memilih tanaman alternatif yang memiliki komoditi bagus, untuk menunjang perekonomian rakyat. Sebab, pada dasarnya potensi lahan di Sumenep mayoritas sangat cocok untuk pertanian. Bahkan terbukti untuk komoditi kedelai, Kabupaten Sumenep seringkali meraih prestasi pertanian, seperti padi, jagung bahkan kedele di Kecamatan Guluk-guluk meraih prestasi hingga di tingkat nasional. Disamping itu tegas H. Satam, terkait dengan program peningkatan tanaman pangan di Kabupaten Sumenep, sejumlah penyuluh lapangan dimasing-masing Kecamatan sudah siap memberikan panduan dan penyuluhan. Bahkan baru-baru ini sudah dilakukan pelatihan Penyuluh Lapang (PL) III Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Ternak (SLPTT) Program Peningkatan Tanaman Pangan, seperti padi, jagung dan kedele. ( Ren, Esha )
