Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 20-12-2011
  • 484 Kali

Ditempeleng Seorang Ibu Guru, Siswa Tak Mau Sekolah

News Room, Selasa ( 20/12 ) Seorang murid kelas II-A Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Achmad Salman Alfarizi (8), ditempeleng beberapa kali oleh ibu gurunya yang berinisial ATN. “Saya tidak tahu kenapa ditempeleng. Saat itu, saya hanya mencoba mengambil penghapus pensil yang jatuh. Tapi, tiba-tiba kedua pipi saya langsung ditempeleng beberapa kali oleh ibu guru itu,”kata Alfan, sapaan akrab korban, dirumahnya di Perum Bumi Sumekar Asri, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Selasa (20/12). Sementara, bapak korban, Abu Bakar mengaku tidak terima anaknya diperlakukan kasar oleh ibu gurunya. “Oleh sebab itu, kami secara resmi mengirim surat kepada Kepala SDN II Pajagalan dengan tembusan Pimpinan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep supaya memberikan pelajaran kepada guru tersebut,”terangnya. Oknum guru berinisial ATN itu, kata Bakar, menempeleng anaknya pada Senin (19/12) sekitar pukul 10.00 WIB. “Awalnya, anak kami tidak bercerita apa-apa. Tapi, ada kejanggalan yang diperlihatkan, biasanya sepulang sekolah anak kami tidur di kamar. Namun, pada Senin siang, anak kami tidur-tiduran di lantai dengan menempelkan pipinya ke lantai,”ujarnya. Bakar mengatakan, anaknya baru menceritakan tindakan oknum gurunya yang menempelengnya itu pada Senin sore, setelah mandi. “Akibatnya, pada Selasa ini, anak kami tidak mau masuk sekolah, karena katanya masih sakit. Kami tidak menyangka masih ada guru yang menempeleng muridnya yang sebenarnya masih anak kecil. Itu tidak mendidik,”tegas Bakar yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Sumenep. Menanggapi kejadian itu, Kepala SDN II Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Rachmad mengatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan khusus terhadap guru berinisial ATN, sekaligus diminta membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hal serupa pada masa mendatang. “Secara kelembagaan, kami sebagai pimpinan sudah minta maaf kepada orang tua murid yang melaporkan anaknya dikasari atau mendapat perlakuan kekerasan dari salah seorang guru di sekolah kami. Saat ini, guru tersebut mendapat pembinaan secara khusus,” katanya. Selain itu, kata dia, pihaknya berencana mengajak guru ATN untuk bersilaturrahim kepada orang tua Ahmad Salman Alfarizi, sekaligus meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Senin. “Kami berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kami akan ke rumah orang tua murid kami itu secepatnya. Versi guru ATN, tindakan yang dilakukannya kepada salah seorang murid kami itu tidak terlalu keras. Namun, apa pun yang terjadi, kami tetap minta maaf. Karena akibat perbuatan tersebut, Ahmad Salman Alfarizi memang tidak masuk sekolah,”paparnya. Rachmad juga mengemukakan, pimpinan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Kota sudah mendatanginya untuk mengklarifikasi persoalan tersebut. ( Nita, Esha )