Media Center, Jumat ( 18/08 ) Sajian Drama Kolosal yang merupakan gagasan Kodim 0827 Sumenep, Madura,
Jawa Timur, mewarnai pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 72
Kemerdekaan RI, di halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
setempat, Kamis (17/08).
Atraksi Drama Kolosal yang melibatkan
ratusan personel Kodim 0827 dan siswa dari SMAN 1 Sumenep tersebut,
dengan cerita perebutan kemerdekaan RI, khususnya
di wilayah Pulau Madura, dari tangan penjajah, baik Jepang maupun
Belanda, mendapat sambutan hangat dari Bupati Sumenep, Forkopimda,
peserta upacara dan para undangan.
“Drama Kolosal ini menceritakan
bagaimana sulitnya merebut kemerdekaan RI, diwilayah Sumenep. Kami
(Kodim 0827 Sumenep, Red) bekerjasama dengan SMAN I menampilkan Drama
Kolosal tersebut,”kata Komandan Kodim 0827 Sumenep, Letkol Inf. Budi
Santosa. S,Sos, Kamis (17/08).
Ia menuturkan, pesan yang
disampaikan dalam Drama Kolosal dengan tema “Resimen Jokotole” ini
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terkait
bagaimana sulitnya yang dialami para pejuang, ulama, santri
memperjuangkan kemerdekaan.
“Kami ingin mengingatkan sekaligus
menggugah semangat juang generasi muda melalui Drama Kolosal tentang
perjuangan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI dari
penjajah,”tuturnya.
Melalui drama kolosal tersebut, pimpinan Kodim
0827 Sumenep juga ingin menyampaikan masa-masa sulit yang dilalui para
pejuang, dan pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI.
"Pesan utama dalam Drama Kolosal tersebut, bahwa merebut kemerdekaan RI
itu melalui proses panjang yang harus dilalui para pejuang dan pahlawan
hingga tetes darah terakhir,"tukasnya.
Oleh karena itu, ia
berharap semua elemen masyarakat di Indonesia, utamanya para generasi
penerus bangsa, agar tidak melupakan jasa-jasa para pejuang dan pahlawan
kemerdekaan dengan cara berbuat yang terbaik bagi Indonesia.
"Isilah kemerdekaan RI yang direbut dengan tumpahan ini dengan perbuatan
mulia. Jangan biarkan kibaran Bendera Merah Putih hanya menjadi simbol
semata, tapi pupuklah sikap Patriotisme dan Nasionalisme secara
utuh,”pungkasnya. ( Nita, Esha )