News Room, Jum’at ( 13/02 ) Gubernur terpilih Dr. H. Soekarwo, SH, M.Hum periode 2008-2013 dalam orasi politikinya yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/2) menegaskan, kini dirinya dan Gus Ipul (sapaan Drs. H. Syaifullah Yusuf) adalah milik rakyat Jawa Timur. Selanjutnya mereka akan membenahi berbagai permasalahan di Jatim, utamanya yang tertuang dalam program 100 hari pertama bekerja. "Mari kita lepas baju KarSa. Sekarang, Soekarwo dan Gus Ipul adalah milik rakyat Jawa Timur. Oleh sebab itu, setelah menjadi Gubernur, kita bisa lupakan pertentangan dan perselisihan untuk membangun Jawa Timur,"katanya. Sedangkan, program lima tahun ke depan serta terkait program 100 hari pertamanya. Ia menjelaskan akan memprioritaskan pembenahan jalan-jalan di tingkat Desa, pemberdayaan usaha kecil serta fokus daerah yang tidak terdampak, namun dekat pusat semburan lumpur Lapindo. "Sebab untuk wilayah peta terdampak sudah banyak yang mengatasi, termasuk pemerintah pusat,"katanya. Ia menjelaskan, peran Wakil Gubernur, bukan merupakan ban serep. "Saya kompak dengan Gus Ipul untuk membagi tugas, agar tidak menjadi ban serep," ujarnya. Selain itu, program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, yakni akan membenahi beberapa program yang di antaranya pendidikan, kesehatan serta pertanian. Dalam orasinya yang berjudul Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat Jatim itu, ia mengatakan pelantikan ini merupakan awal dalam upaya menjawab tantangan besar dalam kerangka maknawi demokrasi di Jatim. Untuk itu, diperlukan kebersamaan dalam membangaun Jawa Timur. “Lupakan perselisihan dan pertentangan, mari kita bangun bersama Jawa Timur,†katanya. Ia juga mengajak seluruh perusahaan di Jatim untuk memberikan kontribusinya ke Propinsi Jawa Timur. Menurutnya, dengan penggunaan dana APBD Jatim secara optimal diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di Jatim secara menyeluruh. H. Soekarwo juga berjanji akan membuka ruang-ruang publik seluas-luasnya untuk menjaring aspirasi rakyat Jatim demi suksesnya pembangunan Jatim yang tepat sasaran. "Ruang-ruang publik itu kami rancang dengan temu warga sebulan sekali, juga dengan kerjasama dengan media massa untuk menjaring aspirasi rakyat," paparnya. Sedangkan Wakil Gubernur, Drs. H. Syaifullah Yusuf dalam orasi politiknya mengatakan, tak akan terbersit sedikitpun untuk melakukan korupsi pada masa jabatannya. "Saya mendapat pelajaran berharga dari Pak Imam Utomo. Ia mengatakan, kalau sudah menjabat, jangan pernah kepikiran untuk korupsi,"ujarnya. ( JNR, Esha )