News Room, Selasa ( 02/06 ) Menghadapi dibukanya jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya), dengan Pulau Madura (Suramadu), yang bakal dioperasionalkan mulai 10 Juni 2009 nanti, Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sumenep, mulai bergerak cepat. Dengan dibukanya jembatan Suramadu tersebut, Madura yang selama ini bagaikan raksasa tidur, sekarang berubah menjadi raksasa yang akan bangun tidur, sehingga, untuk menangkap peluang pasca Suramadu ini, mulai saat ini Kadinda Sumenep melakukan kerjasama dengan para pengusaha, baik lokal maupun luar daerah. Ketua Kadinda Sumenep, Sjamsul Ma’arif mengatakan, meski belum ada tata ruang dari Gubernur Jawa Timur, mengenai daerah Sumenep mau dijadikan apa pasca Suramadu nanti, pihaknya langsung melakukan kerjasama dengan para pengusaha. “Kami tidak bisa menunggu terhadap tata ruang, karena sudah ada 3 pengusaha yang akan melakukan kerjasama dibidang usaha. Ketiga pengusaha itu berasal dari Korea, Jakarta dan Surabaya,†kata Sjamsul, pada wartawan dikantornya, Selasa (02/06). Ia menjelaskan, penerimaan investor untuk mengelola sumber daya alam (SDA) tidak dilakukan semena-mena, namun dipilah terlebih dahulu. “Kalau memang pengusaha lokal dinyatakan mampu mengolah SDA yang ada, maka akan tetap diprioritaskan. Karena, hasil dari kegiatan itu bisa memberikan masukan bagi Pemkab sendiri, sehingga mampu menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),â€Âujarnya. Seperti penambangan batu Fosfat, kata Sjamsul, memang tidak mungkin dilakukan pengusaha lokal. Untuk itu, kita berikan pengelolaannya kepada pengusaha luar daerah maupun luar negeri. “Tapi, kami akan minta kepada pengusaha tersebut, supaya tidak menggunakan alat-alat berat, cukup dengan memakai alat-alat manual, agar tenaga masyarakat disekitar penambangan juga bisa bekerja didalamnya, sehingga kesempatan kerja terbuka lebih banyak, dan bisa terarah dengan baik,â€Âungkapnya menambahkan. Menurutnya, kalau pemikiran semacam ini mampu bersinergi dengan Pemkab, maka dipastikan Sumenep kedepan akan lebih baik, makmur, dan sejahtera. “Kita tidak perlu takut dengan kedatangan para investor luar, tapi disambut positif demi peningkatan roda perekonomian di Kabupaten Sumenep,â€Âtegasnya. ( Nita, Esha )