News Room, Rabu ( 23/04 ) Di Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 23 April ini, diwarnai hilangnya ratusan buku di Perputakaan daerah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Diduga buku yang hilang sengaja dicuri oleh oknum peminjam dengan menggunakan identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Putra, S.Sos, M.Si menjelaskan, buku yang dinyatakan masih belum dikembalikan oleh peminjam sejumlah 180 buku. “Dari 300 buku yang dipinjam oleh anggota Perpusda Sumenep, masih ada 180 buku hingga kini tidak jelas keberadaannya. Ketika dilacak peminjamnya tidak diketahui,”kata Agus, Rabu (23/04). Ia mengungkapkan, hilangnya ratusan buku tersebut terhitung sejak tahun 2008 lalu hingga 2014. Untuk itu, guna mengantisipasi terjadinya buku hilang lagi, pihak Perpusda memasang kamera pengintai (CCTV) di setiap sudut ruangan, serta tidak memberikan pinjaman lagi terhadap anggota yang masih belum mengembalikan buku yang dipinjam. “Kita sudah melakukan antisipasi untuk menekan hilangnya buku di Perpusda. Diantaranya memasang CCTV disetiap sudut ruangan dan tidak meminjamkan buku lagi kepada peminjam yang belum mengembalikan buku pinjaman sebelumnya,”terangnya. Selain itu, lanjut Agus, minat baca masyarakat Sumenep tergolong rendah. Diduga karena koleksi buku yang ada di perpusda jauh dari kebutuhan para pembaca. “Jumlah buku di perpustakaan sekitar 68.000 buku, dianggap masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pembaca masyarakat Sumenep dari semua kalangan,”ungkapnya. ( Nita, Esha )