Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-07-2023
  • 1272 Kali

Hasil Refleksi Inisiatif Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Harus Bertumbuh

Media Center, Kamis ( 27/07 ) Selama membersamai para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam kegiatan literasi dan numerasi di Kabupaten Sumenep sejak 2018 hingga berakhir 2023 ini, diharapkan praktik baik yang sudah dilakukan dapat terus bertumbuh dan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan East Java Inovasi Provinsial Manager, M. Adri Budi, pada kegiatan hari kedua Tim Inovasi Provinsi Jawa Timur melakukan Refleksi Daerah untuk Inisiatif Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar yang berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut mengundang perwakilan guru SD, kepala sekolah dan pengawas sekolah serta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, di Kedai HK, Kamis (27/07/2023).

Sebelumnya Tim Inovasi Jawa Timur bersama Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi Kabupaten Sumenep juga melaksanakan kegiatan yang sama bersama instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan, Bappeda serta Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Sumenep dan Kemenag.

"Meskipun kegiatan Tim Inovasi berakhir, namun setidaknya sudah ada para Fasilitator Daerah maupun guru, kepala sekolah dan pengawas yang bisa terus melanjutkan ke sejumlah sekolah lain," ujarnya.

Syukur-syukur jika nantinya ada dukungan dana melalui APBD Kabupaten Sumenep, maupun mandiri di masing-masing sekolah dan kecamatan yang selama ini, sudah melaksanakan praktik baik kegiatan literasi dan numerasi.

Sebab, menurut Adri Budi Inovasi sendiri belum ada informasi terkait kebijakan kerja sama ke depannya di provinsi seperti apa. Namun, yang jelas dukungan ke depan untuk penguatan literasi dan numerasi perlu terus lakukan utamanya terkait dengan pengangguran di daerah.

Sedangkan Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar, Buhari, menyampaikan apa yang sudah dilakukan Tim Inovasi di Kabupaten Sumenep telah banyak mendukung kegiatan literasi dan numerasi.

Itu juga bisa dilihat dari Raport Pendidikan yang terus bertumbuh dengan penguatan yang sudah dilakukan, sehingga diharapkan terus meningkat.

Bahkan, diakui Buhari, jika partisipasi survei lingkungan belajar Jawa Timur yang pertama mencapai angka 77,8 persen, artinya masih ada 22,2 persen yang belum melakukan perubahan.

Namun, ke depan akan ada perubahan signifikan, karena jika menoleh ke belakang pembelajaran yang bernuansa literasi dan numerasi sudah dilakukan sejak dulu, meskipun berganti-ganti kurikulum.

"Sebab, ke depan pembelajaran menerapkan literasi dan numerasi, yang asesmennya juga menggunakan itu," tandasnya.

Berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan terkait hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev), Kabupaten Sumenep juga menggunakan pembelajaran berdeferensiasi praktik baik.

Dan saat ini ada 168 pengawas, 57 guru kelas awal dan 19 guru TK kelompok B, belajar bersama transisi PAUD ke SD, serta komponen pembelajaran yang selaras dengan SD sehingga bisa disosialisasikan ke teman guru lainnya.

"Mudah-mudahan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Gerakan Literasi Satuan Pendidikan, pada 2025 akan nampak terwujud. Karenanya, tetap berusaha untuk mengunjungi ke sekolah-sekolah yang menjadi pengimbasan kegiatan literasi dan numerasi," tambahnya.

Sementara itu, selain dihadiri Provincial Manager, M. Adri Budi, dari Tim Inovasi Jawa Timur juga dihadiri District Education Quality Improve Inovasi Jawa Timur, Cahyadi Widi Cahyono, dan Triana Damayanti, Merl Officer Inovasi Jawa Timur. ( Ren, Fer )