Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 07-09-2017
  • 541 Kali

HMI Sumenep Gelar Aksi Damai Untuk Rohingya

Media Center, Kamis ( 07/09 ) Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Kamis (07/09) menggelar aksi damai sebagai perwujudan sikap terhadap perbuatan brutal yang dilakukan kepada muslim Rohingya di Myanmar.

Aksi solidaritas di depan Masjid Jamik Sumenep, para mahasiswa juga menggelar shalat ghaib dan tahlil bersama. Bahkan, mereka pula menggalang dana yang akan dikirim ke Myanmar.

Koordinator aksi, Muhsi (21) menyampaikan, bertahun-tahun penduduk Rohingya hidup terlunta-lunta dalam bayangan ketakutan dan intimidasi dari aparat pemerintah Myanmar.

"Kami mengutuk keras tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh aparat keamanan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya,"tegas Muhsi, Kamis (07/09).

Selain itu pihaknya juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menekan pemerintah Myanmar, agar menghentikan tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Biksu Budha dan aparat keamanan Myanmar.

"Jika dalam tempo 2 x 24 jam, pemerintah Myanmar tidak menghentikan tindak kejahatan tersebut, maka kami mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomasi dengan Myanmar dan mengusir duta besar Myanmar di Indonesia,"tandasnya.

Muhsi selaku koordinator aksi, juga mendesak dewan PBB untuk segera mengirimkan pasukan keamanan, guna melakukan penyelamatan etnis Rohingya dan mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan PBB, serta memberikan embargo terhadap Myanmar.

Di mata para mahasiswa, Myanmar merupakan negara yang tak manusiawi, lantaran membantai etnis muslim Rohingya. Ratusan nyawa orang Rohingya melayang akibat pembantaian yang dilakukan militer Myanmar. Oleh sebab itu, mahasiswa bertekat untuk tetap menurunkan bendera negara yang dikuasai militer itu dari barisan bendera ASEAN.

"Kami mempunyai tekat ingin menurunkan bendera Myanmar dari PBB. Dan tidak ada satu orang pun yang bisa menghalangi kami. Namun, di sini kami masih menghargai aparat keamanan,"tandasnya. ( Nita, Esha )