Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 30-08-2012
  • 244 Kali

Jelang Pelaksanaan Tes CPNS, Waspadai Penipu

News Room, Kamis ( 30/08 ) Kabar akan dilaksanakannya ujian penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan. Para calon pendaftar diminta tidak tergiur dan tertipu ulah mereka. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Tasdik Kinanto menjelaskan, setiap mendekati pelaksanaan tes ujian CPNS, praktik penipuan meningkat. “Modusnya banyak sekali,” katanya kemarin. Diantara modus yang digunakan ialah memberikan iming-iming bisa meluluskan korban menjadi CPNS. Si penipu meminta sejumlah uang dengan alasan untuk melobi pihak-pihak terkait. Modus lebih halus lagi adalah berkedok menjual soal tes CPNS di sekitar tempat ujian pada H-1 atau hari H ujian. Mereka memanfaatkan momentum saat calon peserta mencari lokasi ujian. Saat situasi seperti itu, para penipu mendekati calon peserta ujian. Mereka menebar janji bisa meluluskan tes. Ada diantara mereka yang tidak langsung meminta uang. Tetapi, uang itu diminta jika si korban dinyatakan lulus. “Itu jelas tipuan. Kalaupun ada yang lulus tes, itu terjadi karena memang pintar dan kompeten,”ujar Tasdik. Dengan mendekati banyak mangsa, tentu ada beberapa yang lulus. “Masak diantara seratus orang, misalnya, tidak ada yang diterima sama sekali,” jelas Tasdik. Korban yang dinyatakan lulus itu lantas dikontak si penipu, kemudian dimintai uang. Seperti diberitakan, pemerintah melaksanakan tes penerimaan CPNS pada 8 September mendatang. Tes itu dikhususkan untuk pendaftar jalur umum (bukan jalur honorer kategori 2 seperti diberitakan kemarin). Sedangkan penerimaan dari jalur honorer K-2 akan dilaksanakan pada 2013 (bulan belum pasti). Tasdik menegaskan, untuk tes CPNS tahun ini, kecil kemungkinan terjadi kongkalingkong antara peserta dan penyelenggara. Baik itu dengan oknum instansi daerah maupun pusat. Sebab, ini kali pertama lembar jawaban akan dikoreksi secara terpusat di Jakarta. Pengoreksian atau pemindaian dikerjakan oleh konsorsium sepuluh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan demikin, tertutup peluang oknum di instansi mana pun untuk memainkan hasil ujian. Menurut Tasdik, soal ujian mulai dicetak pada 1 September. Khusus untuk Jatim, soal dicetak H-2 atau H-1 ujian. Itu dilakukan untuk menghindari kebocoran soal karena tersimpan terlalu lama. ( JP, Fery )