Media Center, Senin ( 25/09 ) Nasib baik sedang menjauh dari kehidupan seorang kakek bernama Addur, salah satu warga Dusun Polay, Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Di usia separoh baya sekitar 55 tahun, sang kakek yang hidup sebatang kara hidup dalam kondisi miskin dan tinggal di sebuah gubuk reyot nyaris roboh.
Tempat tinggalnya sangat jauh dari kalimat layak. Namun sayangnya, nasib kakek itu belum tercium oleh bantuan Pemerintah. Padahal, Pemerintah kerab meluncurkan program, baik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Achmad Fajar, salah seorang warga setempat menuturkan, jika kehidupan kakek Addur itu sangat memprihatinkan. Tempat tinggal bambu reyot dengan beralaskan tanah.
"Ditambah lagi ketika musim hujan, bocor dimana-mana. Kalau melihat sangat menyesakkan dada. Bahkan untuk makan setiap harinya sang kakek harus bekerja keras meskipun kondisinya yang sudah tua dan sering sakit sakitan,"terangnya, Senin (25/09).
Fajar berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, agar mendapat bantuan dan bisa mengurangi beban hidupnya, khususnya memperoleh tempat yang layak untuk ditempati.
"Semoga seruan ini di dengar oleh pemerintah, dan ada dermawan yang mau membantu kakek Addur, baik untuk makannya setiap hari atau bahkan untuk tempat tinggalnya,"pungkasnya. ( Nita, Esha )