Media Center, Kamis ( 26/10 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta kebersamaan dengan alim ulama
terus terjaga, demi pembangunan masyarakat Kabupaten Sumenep.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, semakin tua
usia Kabupaten Sumenep dan pelaku pembangunan di daerah ini, senantiasa
tercipta kesejukan dengan peran masing-masing. Terutama kebersamaan
antara pemerintah daerah dengan alim ulama untuk tetap bersama-sama demi
kesejahteraan masyarakat Sumenep, karena kebersamaan antara pemerintah
dengan ulama sudah terbangun sejak dari leluhur Raja-raja Sumenep.
“Pemimpin Sumenep terdahulu juga banyak dari kalangan ulama, misalnya
ada Bindara Saod atau R. Tumenggung Tirtonegoro, Raja Ke 29
Sumenep yang memimpin tahun 1750-1762, dan Sultan Abdurrahman. Jadi,
kebersamaan dalam membangun Sumenep, antara pemerintah dan ulama sudah
terjalin ratusan tahun lalu,”kata Bupati saat Peringatan Muharram, Haul
Akbar Raja-raja Sumenep dan Tasyakuran Hari Santri Nasional tahun 2017
di depan Masjid Jamik Sumenep, Rabu malam (25/10).
Bupati
menyatakan, dalam kontek saat ini, Pemerintah Daerah dan ulama menyusun
konsep menyatukan langkah strategis, supaya kebersamaan itu semakin
memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Dengan ikhtiar, kerja keras,
kebersamaan, saling menghargai peran masing-masing, dan doa dari para
alim ulama, serta segenap masyarakat, Insha Allah Sumenep senantiasa
aman, damai dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT,”tegas Bupati.
Bupati mengungkapkan, Kabupaten Sumenep yang berusia 748 tahun, dalam
perjalanannya telah berkali-kali berganti pemimpin, baik itu raja dan
Bupati Sumenep. Selama ratusan tahun itu, Kabupaten Sumenep dipimpin
raja sebanyak 35 raja, dan Bupati sebanyak 15 Bupati. Karena itu,
pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama
menghibahkan pikiran, raga dan jiwanya untuk kemaslahatan masyarakat.
“Jihad kebangsaan yang sesungguhnya ikhtiar untuk menapaki jalan
sejarah yang lepas dari penjajahan, masa kini berupa hedonisme,
materialisme dan individualisme dengan produknya, seperti kecanggihan
teknologi, narkoba, radikalisme, terorisme dan sebagainya,”imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Wakil Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar, dan ribuan umat muslim Sumenep. ( Yasik, Esha )