Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-10-2017
  • 286 Kali

Kebersamaan Pemerintah Daerah Dan Ulama Harus Tetap Terjaga

Media Center, Kamis ( 26/10 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta kebersamaan dengan alim ulama terus terjaga, demi pembangunan masyarakat Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, semakin tua usia Kabupaten Sumenep dan pelaku pembangunan di daerah ini, senantiasa tercipta kesejukan dengan peran masing-masing. Terutama kebersamaan antara pemerintah daerah dengan alim ulama untuk tetap bersama-sama demi kesejahteraan masyarakat Sumenep, karena kebersamaan antara pemerintah dengan ulama sudah terbangun sejak dari leluhur Raja-raja Sumenep.

“Pemimpin Sumenep terdahulu juga banyak dari kalangan ulama, misalnya ada Bindara Saod atau R. Tumenggung Tirtonegoro, Raja Ke 29 Sumenep yang memimpin tahun 1750-1762, dan Sultan Abdurrahman. Jadi, kebersamaan dalam membangun Sumenep, antara pemerintah dan ulama sudah terjalin ratusan tahun lalu,”kata Bupati saat Peringatan Muharram, Haul Akbar Raja-raja Sumenep dan Tasyakuran Hari Santri Nasional tahun 2017 di depan Masjid Jamik Sumenep, Rabu malam (25/10).

Bupati menyatakan, dalam kontek saat ini, Pemerintah Daerah dan ulama menyusun konsep menyatukan langkah strategis, supaya kebersamaan itu semakin memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Dengan ikhtiar, kerja keras, kebersamaan, saling menghargai peran masing-masing, dan doa dari para alim ulama, serta segenap masyarakat, Insha Allah Sumenep senantiasa aman, damai dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT,”tegas Bupati.

Bupati mengungkapkan, Kabupaten Sumenep yang berusia 748 tahun, dalam perjalanannya telah berkali-kali berganti pemimpin, baik itu raja dan Bupati Sumenep. Selama ratusan tahun itu, Kabupaten Sumenep dipimpin raja sebanyak 35 raja, dan Bupati sebanyak 15 Bupati. Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menghibahkan pikiran, raga dan jiwanya untuk kemaslahatan masyarakat.

“Jihad kebangsaan yang sesungguhnya ikhtiar untuk menapaki jalan sejarah yang lepas dari penjajahan, masa kini berupa hedonisme, materialisme dan individualisme dengan produknya, seperti kecanggihan teknologi, narkoba, radikalisme, terorisme dan sebagainya,”imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula Wakil Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar, dan ribuan umat muslim Sumenep. ( Yasik, Esha )