Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-07-2009
  • 552 Kali

Kemarau, 3 Desa Di Pulau Giliraja Dilanda Kekeringan

News Room, Selasa ( 14/07 ) Musim kemarau di wilayah Kabupaten Sumenep menyebabkan air sumur mengering, baik daratan maupun kepulauan. Namun, kondisi terparah mengeringnya air sumur tersebut, terjadi di Desa Ban Maleng, yang mengakibatkan 3 Desa di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting itu dilanda kekeringan. Itupun, kondisi airnya keruh, sehingga tidak layak dikonsumsi. Ke 3 Desa yang mengalami kekeringan terparah saat ini, yakni Desa Lombang, Jate dan Desa Banbaru. Warga setempat, terpaksa harus berjalan kaki sepanjang 4 hingga 5 kilometer untuk mendapat air sumur tersebut. Bahkan, harus antri antara 3 hingga 4 jam untuk mendapatkan air sumur. Salah seorang warga Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting (Pulau Giliraja), Sumenep, Edy Junaidi mengatakan, kekeringan yang melanda 3 Desa di Pulau Giliraja ini, sudah terjadi hampir satu bulan. Dan, kondisinya sudah parah. “Ketiga Desa itu kondisinya memang sangat parah. Rata-rata warga setempat tiap harinya jarang mandi. Mereka beranggapan dari pada untuk mandi lebih baik air tersebut digunakan untuk minum. Karena, air bersih sudah sulit didapat,”terangnya. Ia mengaku khawatir, kondisi ini akan semakin parah, karena kekeringan yang hampir satu bulan melanda 3 Desa tersebut, membuat warga ada yang mulai terserang penyakit gatal-gatal karena jarang mandi. “Kami khawatir warga akan terserang diare, seperti yang terjadi pada tahun 2006 lalu. Ratusan warga di 3 Desa itu terserang diare awal musim kemarau 3 tahun lalu hingga dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah setempat. Saat ini, masyarakat mulai cemas dengan kondisi air yang terus sulit didapat dan kualitas airnya keruh,”ujarnya. Kondisi tersebut, dibenarkan oleh Kepala Desa Jate, Kecamatan Giligenting, Usman. Menurutnya, kekeringan di kepulauan Giliraja itu sudah mengkhawatirkan kesehatan warga. “Kami berharap Pemerintah Kabupaten Sumenep, untuk segera mengirimkan air bersih kepada 3 Desa tersebut, minimal satu minggu sekali. Sebab, meski sudah disediakan alat penyulingan, tapi alat itu tidak berfungsi,”kata Usman ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (14/07). Dengan mulai mengeringnya air sumur itu, kata Usman, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Justru dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit diare. “Kebutuhan air bersih di 3 Desa itu, utamanya Desa kami (Jate), sangat mendesak. Jadi, supplay air bersih dari Pemkab sangat diperlukan, agar 3 Desa yang kondisinya sangat parah segera teratasi,”ungkapnya. ( Nita, Esha )