Media Center, Rabu ( 20/04 ) Tidak banyak yang tahu kerja ekstra petugas sosial di Gedung Rehabilitasi Sosial yang saat ini berganti nama Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Sumenep. Selain harus memiliki kemampuan dalam melayani klien dari berbagai karakter juga diperlukan kesabaran dan keikhlasan.
Seperti diakui Resi, salah seorang petugas di PPKS yang ada di Jalan Raung Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep ini, mengaku jika pekerjaan sebagai petugas sosial di PPKS merupakan tantangan yang tidak semua orang mampu, karena berhadapan dengan berbagai karakter orang memiliki persoalan sosial.
“Dalam melayani klien yang beraneka persoalan sosial mulai dari gepeng, orang terlantar, tuna susila hingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang kadang ngamuk-ngamuk dan bertindak di luar kendali,” ujarnya, Rabu (20/04/2022).
Menurut Resi, di PPKS ini ada 10 orang petugas sosial yang 1 PNS dan lainnya tenaga kontrak, sehingga dalam melayani klien dengan jadwal 24 jam harus dilakukan shif, siang dan malam. Apalagi di saat harus melayani ODGJ yang seringkali bertindak luar biasa, mulai dari teriak-teriak, ngamuk hingga buang hajad sembarangan.
Bahkan, diakui Resi jika dirinya pernah menghadapi ODGJ yang tidak hanya buang hajad di dalam kamar, bahkan dilemparkan ke tembok-tembok. Namun, tetap harus dihadapi dengan sabar dan memperlakukannya dengan baik agar bisa lebih tenang.
“Jika sudah waktunya harus dikirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya misalnya, kami harus ekstra duduk bersama ODGJ di mobil yang memang belum memiliki mobil khusus, sehingga perlu pengamanan yang ketat,” tandasnya.
Sisi lain dalam memperlakukan klien yang memiliki persoalan sosial ini, juga harus telaten, seperti halnya ketika merayu ODGJ yang rambutnya gimbal untuk mau dicukur, memotong kukunya hingga memandikan dan menggantikan baju. Termasuk juga menyuapi makan dan sebagainya, intinya harus betul-betul ikhlas, jika tidak maka dalam bekerja akan mengeluh karena tidak tulus melakukan.
Bahkan, di sisi lain juga ada kepuasan tersendiri bagi petugas yang pernah mengalami ketika ada ODGJ yang tidak diketahui identitasnya, karena yang bersangkutan tidak bisa menjawab jati dirinya. Namun, kemudian setelah sempat beberapa hari ditampung di PPKS dan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Menur untuk ditangani. Kemudian fotonya disebar di media sosial agar diketahui publik ternyata ada keluarga yang menghubungi hingga dipertemukan dengan yang bersangkutan bahkan kondisinya sudah mulai membaik.
“Syukurlah, kami juga turut bahagia dan bangga karena akhirnya membaik dan ketemu keluarganya yang awalnya sempat tidak percaya, karena sudah belasan tahun sesuai cerita keluarganya yang bersangkutan tidak pulang ke rumahnya, sejak menghilang saat pulang dari mondok di Jawa,” cerita Resi, dengan penuh semangat dan matanya yang sempat berkaca-kaca mengenang kejadian itu.
Hal itu juga diakui oleh Astutik Amriyani, S.Sos, M.Si, Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Penanganan Migran Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, jika yang dilakukan Resi bersama rekannya merupakan tugas mulia dan harus disupport, agar mereka semangat dalam bekerja luar biasa tersebut.
“Mereka bukan perawat karena untuk penanganan merawat kesehatan klien memang ada sendiri dari Dinas Kesehatan, namun mereka hanya dibekali pelatihan penanganan sosial, untuk terjun melayani dengan berbagai tantangan,” terangnya.
Dengan pelayanan yang terbaik, pihaknya bersyukur sudah banyak dari mereka yang memiliki persoalan sosial kembali kepada keluarganya dan tidak lagi melakukan kegiatan seperti sebelumnya atau sembuh dari penyakitnya.
Diakui Astutik, jika Resi, salah satu contoh petugas yang keren dan seperti memiliki bakat alami, tanpa ragu, tanpa takut, tanpa risih apalagi jijik dan tanpa-tanpa yang lainnya bertugas untuk melayani. Sekaligus menjadi contoh petugas lain untuk semangat bekerja di bidang sosial demi kemanusiaan.
“Semoga dengan kiprah mereka dan kami yang melayani dengan tulus sesuai dengan harapan Bupati Sumenep, dalam mewujudkan cita-cita Bismillah Melayani,” tambahnya. ( Ren, Fer )