News Room, Jum’at ( 27/06 ) Untuk mengetahui secara mendetail tentang proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SMP Negeri 2 Saronggi, yang juga merupakan Sekolah Standart Nasional (SSN) itu, kemarin ditinjau Komisi D DPRD Sumenep yang dipimpin Ketuanya, Drs. H. Kamalil Ersyad, M.Pd yang diterima oleh Kepala Sekolah, para Dewan Guru dan Komite Sekolah setempat. Setelah acara berlangsung, berbagai pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah anggota Komisi D DPRD kepada Kepala Sekolah dan Komite sekolah, meliputi besarnya anggaran yang diterima setiap triwulannya, laborat yang dioperasikan, serta bagaimana persiapan penerimaan siswa baru (PSB) dengan lokal yang tersedia. Kepala SMP Negeri 2 Saronggi, Drs. HR. Qamaruddin, M.Si dan Komite Sekolah, Drs. Sahwatun menjelaskan, bahwa proses KBM di SMP Negeri 2 Saronggi berjalan lancar, sedangkan anggaran penerimaan dan pengeluaran sementara ini lebih banyak pengeluaran, sehingga laboratorium yang seharusnya dioperasikan, tidak dapat dilakukan secara maksimal, sebab pihak sekolah belum mampu untuk menambah daya listrik, karena terbatasnya dana yang dikelola. Menyinggung masalah persiapan penerimaan murid baru, bahwa 4 kelas yang keluar, tetap mampu menerima 4 lokal, namun 2 lokal yang ada saat ini, deknya runtuh, untungnya tidak ada murid, dan Aula SMP Negeri 2 juga dijadikan lokal, dan itupun masih kurang 2 lokal untuk menampung aktifitas siswa. Ditanya tentang bantuan rehabilatasi gedung sekolah dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, Sahwatun dengan spontan menjawab belum pernah, sebab dana pembangunan untuk SMP Negeri 2 Saronggi itu termasuk Sekolah Standart Nasional (SSN), sehingga pembangunannya dibiayai melalui dan APBN. ( Mur, Esha )