Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 29-11-2015
  • 8303 Kali

Makna Filosofi Pohon Sawo Di Halaman Masjid

News Room, Senin ( 30/11 ) Pohon sawo atau sabu dalam bahasa Madura merupakan asal muasal buah sawo yang sangat digemari sebagian orang, karena rasanya yang manis. Tak hanya itu, sabu atau sawo juga memiliki makna filosofi yang sering dibuat sebagai lambang keistiqomahan dalam beribadah shalat oleh orang-orang dahulu di Sumenep, sehingga tak jarang terlihat pohon tersebut ditanam di halaman masjid.

"Di masjid Agung Sumenep, pohon sawo merupakan salah satu dari dua pohon yang ditanam di halaman masjid,"kata RB. Muhlis, salah satu pemerhati sejarah di Sumenep, pada News Room.

Pohon sabu menurut Gus Muhlis, dianggap penyatuan dari 2 kata, yakni sa dan bu. Sa merupakan singkatan dari salat (shalat), sedangkan bu singkatan dari jak bu-ambu (jangan berhenti).

"Orang kuna dahulu memang sarat dengan hikmah dalam setiap tradisi yang dijalankan. Pola fikir yang sederhana, dan tidak rumit. Jadi, penanaman pohon tidak hanya budidaya, dan berfungsi sebagai tempat berteduh, namun juga memiliki makna filosofi yang dalam,"kata Muhlis.

Tak hanya itu, menurut Muhlis banyak simbol-simbol sederhana yang maknanya dalam, dan tanpa terasa menyatu dalam kehidupan. Seperti pintu gerbang gapura yang sebenarnya berasal dari bahasa Arab, ghafura, yang maknanya pengampunan. Maknanya mengandung doa, agar yang setiap yang masuk ke sana diberi ampunan oleh Allah.

"Di masjid juga dijumpai pohon tanjung, yang merupakan penyatuan dari 2 kata, yakni tan dan jung. Tan merupakan singkatan dari tandha (tanda), sedangkan jung singkatan dari ajunjung (menjunjung). Sementara masjid sendiri merupakan pusat kegiatan ad-din (agama), sehingga makna semua itu ialah shalat jangan berhenti, sebagai tanda menjunjung agama Allah," tutupnya. ( Farhan, Esha )