Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-12-2012
  • 568 Kali

Membangun Kemitraan, Mencetak Generasi Unggul Dan Berdaya Saing

News Room, Kamis ( 27/12 ) Dalam membangun pendidikan di Kabupaten Sumenep, selalu dilandaskan pada rencana strategis pendidikan nasional yang menempatkan 3 pilar pendidikan sebagai acuan, yaitu perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik penyelenggara pendidikan. Hal tersebut ditegaskan Bupati Sumenep. Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si ketika memberikan Orasi Ilmiah berjudul “Membangun Kemitraan Antara Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi Dalam Mencetak Generasi Unggul dan Berdaya Saing.” pada acara Sidang Terbuka Senat Universitas Wiraraja Sumenep dalam rangka Wisuda Sarjana Ke XV Tahun Akademik 2011-2012, Kamis (27/12) di Graha Adipoday Sumenep. Menurutnya, tema tersebut mengandung 3 poin penting yang harus kita perhatikan, yakni menyangkut peran Pemerintah Daerah dalam pengembangan Perguruan Tinggi di daerah, menyangkut peran Perguruan Tinggi dalam penguatan otonomi daerah, serta tentang SDM unggul dan daya saing generasi muda. “Untuk itu, sebagai generasi penerus, ditengah kompetisi global yang saat ini membelit kita, tidak ada jalan lain, selain bersiap diri dengan keunggulan-keunggulan kita.”ujarnya. Ditambahkan, era globalisasi memang menuntut SDM yang memiliki pengetahuan dan horizon yang luas. Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menembus berbagai dimensi, dapat memilih, bahkan menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang membutuhkannya. Bupati juga berpesan, para wisudawan meskipun tidak lagi menyandang status mahasiswa, tetaplah banyak membaca. Sebab, membaca sebagai pintu gerbang kemajuan masa depan kita sendiri. sehingga generasi kita unggul secara intelektual, anggun secara moral, dan kompeten dalam Iptek. Sebab, mereka itulah harapan Kabupaten Sumenep dan harapan bangsa di masa depan. Sementara itu Rektor Unija Sumenep, Dra. Hj. Alwiyah mengungkapkan, sebanyak 343 alumni mahasiswa Unija yang baru di wisuda diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan dimasa yang akan datang. Karena itu, para alumni dapat lebih mandiri dan menjadi kebanggaan para dosen, orang tua dan masyarakat. “Karena itu, para alumni Unija masih membutuhkan perjuangan lebih lanjut, karena mereka baru memulai langkahnya, karena pembelajaran sejati adalah ditengah-tengah manyarakat,”ujarnya. Ditambahkan, keberhasilan pendidikan di sekolah adalah proses pendidikan ke masyarakat. Karena kualitasnya nanti setelah ada interaksi yang positif antara dunia pendidikan dengan dunia nyata. Untuk itu, diharapkan lulusan Unija tidak hanya menambah jumlah pengangguran, namun mampu menjadi seorang yang mandiri dan kreator. “Kami para dosen dan orang tua akan bersedih, jika para alumni hanya sekedar menambah jumlah penganggur, karena itu jangan takut menghadapi tantangan, jangan ciut dengan ancaman. Boleh tertatih, asalkan jangan menjadi pecundang. Dan harus menjadi pemenang ditengah keras dan liarnya persaingan.”tambahnya. ( Ren, Esha )