News Room, Kamis ( 27/01 ) Penyakit Infeksi Menular Seksual– Human Immune-deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (IMS-HIV/AIDS) merupakan penyakit menular yang menyebabkan kematian, sehingga perlu perhatian yang serius dengan melibatkan peran Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Sumenep dan peran Lintas Sektor terkait. Penyebaran penyakit tersebut telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, yakni pada tahun 2008 telah ditemukan 2 penderita, tahun 2009 berjumlah 8 penderita, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 14 penderita. Berdasarkan laporan surveilans, penyebaran penyakit tersebut didapat dari daerah luar Kabupaten Sumenep, yakni sebelum menderita penyakit HIV/AIDS, mereka bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sopir jarak jauh, wira usaha di Bali dan Surabaya. Namun, ketika menderita penyakit tersebut, mereka dibawa pulang ke daerah asalnya, agar dapat dilakukan perawatan sendiri. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. Hj. Yetty Nurdiyah Ningrum, M.Si melalui laporannya tertanggal 19 Januari 2011, Nomor : 443.43/040/435.102/2011 disebutkan bahwa saat ini telah ada penularan setempat, yakni penularan melalui kontak seksual dan kontak perinatal (penularan dari ibu ke anak). dr. Hj. Yetty menuturkan, berbagai upaya pengendalian harus dibangun dibangun sejak dini dan secara terintegrasi serta penuh inisiatif oleh setiap level pemerintah dan didukung oleh semua sektor untuk meminimalisir dampak buruk, akibat penyebaran penyakit yang mematikan tersebut. Di beberapa UPK telah dilakukan sosialisasi sebagai upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit tersebut. Namun masih perlu untuk ditingkatkan, agar secara epidemilogis dapat memberikan arti nyata dalam memberikan kontribusi aspek penemuan dan penanggulangan. ( Esha )