News Room, Kamis ( 23/08 ) Dengan digelarnya kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan Pemerintah Propinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep, selama 1 bulan, sejak awal hingga akhir Ramadhan 1433 Hijriyah berdampak positif terhadap pengendalian harga sembako. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganagan Kabupaten Sumenep, Drs. H. Ach. Aminullah, M.Si kepada News Room, Kamis (23/08) di kantornya. Menurutnya dengan kegiatan operasi pasar ke sejumlah pasar tradisional hingga ke Kecamatan-kecamatan di Sumenep, setidaknya dapat mengurangi peningkatan harga barang, khususnya barang kebutuhan pokok. “Disamping kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan Pemerintah Propinsi yang melibatkan Disperindag Kabupaten Sumenep, kestabilan harga sembako juga karena kegiatan pasar murah yang dilaksanakan Pemkab Sumenep untuk membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu,”ujarnya. Meskipun diakui H. Aminullah, kenaikan sejumlah komoditi tetap ada, khususnya menjelang Ramadhan dan menjelang Lebaran, seperti harga daging yang naik sekitar 5 hingga 6 persen dari harga sebelumnya. Hal itu karena memang yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, para petugas tetap melakukan pemantauan kesejumlah pasar tradisional di Sumenep, karena saat ini juga dalam rangka lebaran ketupat, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap daging dan barang komoditi lainnya tetap tinggi. Dan diprediksikan setelah lebaran ketupat, semua harga sembako akan kembali normal seperti hari-hari biasanya. ( Ren, Esha )