Media Center, Rabu ( 01/03 ) Pasca Pandemi Covid-19 Museum dan Keraton Sumenep kembali dikunjungi ratusan wisatawan mancanegara.
Rencananya wisatawan asal Amerika, Nederland, Australia dan beberapa negara Eropa tersebut akan mengunjungi tiga lokasi, yakni Masjid Jamik, Asta Tinggi dan Museum Keraton Sumenep.
"Namun, karena keterbatasan waktu para wisatawan ini kemungkinan hanya bisa mengunjungi Museum Keraton Sumenep," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Mohammad Ikhsan, saat menyambut kehadiran wisatawan, di Pendopo Keraton, Rabu (01/03/2023).
Menurutnya, kunjungan wisatawan mancanegara ini merupakan kunjungan kedua kalinya setelah pandemi. Hanya saja kunjungan wisatawan yang pertama tidak bisa berlabuh di pelabuhan, sehingga memilih meneruskan perjalanan ke tempat lain di Indonesia.
"Dan saat ini ada sebanyak 160 orang wisatawan yang datang dengan kapal pesiar yang bersandar di Desa Pagarbatu Kecamatan Saronggi,” tuturnya.
Sementara salah seorang wisatawan asal Nederland, Jasson, bersama temannya dari Australia, Joule mengaku senang dan terkesan berkunjung ke Kabupaten Sumenep yang pertama kalinya ini. Karena masyarakatnya ramah dan bersahabat. Sehingga, dirinya sangat nyaman dan suka berada di sini.
"Sangatlah baik orang-orang di sini, begitu kami datang, kami disambut dengan sangat luar biasa," terang Jasson yang diiyakan Joule.
Kedatangan wisatawan ini turun dari bus pariwisata langsung disambut musik saronen, mereka juga menikmati kunjungannya ke sejumlah tempat benda-benda Museum disimpan, serta melihat Taman Sare yang merupakan pemandian putri keraton tempo dulu. Termasuk juga menikmati kuliner khas Kabupaten Sumenep yang disediakan, seperti gettas, apen, korket, kaleppon dan lainnya serta minuman khas Sumenep pokak.
Mereka juga melihat-lihat keris Desa Aengtongtong yang dipajang di Pendopo, bahkan sebagian ada yang membeli keris, blangkon serta batik tulis. Selanjutnya para wisatawan akan mengunjungi sejumlah tempat di Indonesia termasuk Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah. ( Ren, Fer )