News Room, Jumat ( 20/07 ) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, mulai menggelr operasi pasar, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembako memasuki bulan Ramadhan 1433 Hijriyah. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sumenep, Drs. Heni Yulianto menjelaskan, operasi pasar ini merupakan program Pemerintah Propinsi Jawa Timur, yang dijadwalan berlangsung sejak tanggal 13 Juli hingga 16 Agustus 2012 menjelang lebaran nanti. “Komoditas yang disediakan dalam operasi pasar tersebut, terdiri dari gula dan minyak goreng. Tiap harinya kami sediakan untuk gula pasir sebanyak 2 ton, dan 200 karton minyak goreng,”kata Heni, di Sumenep, Jumat (20/07). Pelaksanaan operasi pasar itu, kata Heni, ditempatkan di Pasar Anom Baru dan Pasar Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. “Tidak menutup kemungkinan pada kegiatan operasi pasar kedepan, dilakukan dipasar-pasar di Sumenep, yang dianggap terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Kita akan menyesuaikan dengan jadwal pasaran di Kecamatan daratan,”terangnya. Heni mengungkapkan, setiap operasi pasar, komoditas yang disediakan selalu ludes terjual. Karena harga yang ditawarkan memang dibawah harga pasaran. “Dalam operasi pasar tersebut, harga gula pasir dipatok sebesar Rp.10.500 per-kilogram, dan minyak goreng sebesar Rp. 8.500 per-botol (ukuran 900 ml),”ujarnya. Diharapkan, operasi pasar ini mampu menekan melambungnya harga kebutuhan pokok dipasaran, selama bulan Ramadhan utamanya menjelang lebaran mendatang. “Kami upayakan operasi pasar betul-betul bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pada sejumlah kebutuhan pokok. Namun, hasil pantauan yang dilakukan Disperindag Sumenep, harga kebutuhan pokok di pasaran masih relatif stabil,”ungkapnya. ( Nita, Esha )