Media Center, Jumat ( 11/01 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep bertekad untuk terus mengembangkan kerja sama yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), sebuah program kemitraan pendidikan Australia-Indonesia.
Bahkan, Penyerahan Kesepakatan Bersama dan Sarasehan Bersama Gubernur Jawa Timur dan 5 Kepala Daerah Mitra INOVASI, termasuk Kabupaten Sumenep sudah dilakukan Kamis (10/01/2019) kemarin di Surabaya.
Kegiatan ini diikuti oleh Bupati dari Kabupaten Sumenep, Pasuruan, Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo dan Walikota Batu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota, serta Kantor Kementerian Agama dari Kanwil dan Kabupaten/Kota.
Asisten Pemerintahan Setdakab Sumenep, Drs. Ec. Carto, MM, mengungkapkan, program kerja sama Indonesia dan Australia selama ini dinilai mampu memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Program ini berkontribusi langsung terhadap pembangunan sumber daya manusia, serta angkatan kerja yang sehat dan produktif.
“INOVASI ini bertujuan untuk memperkuat kualitas pengajaran dan pembelajaran, khususnya dalam literasi dan numerasi,” ungkapnya, Jumat (11/01/2019).
Bahkan, kegiatan INOVASI yang sudah dilaksanakan di dua Gugus di Kabupaten Sumenep yakni di Gugus 2 Kecamatan Talango dan Gugus 1 di Kecamatan Kota di tahun 2018 lalu sudah dirasakan manfaatnya oleh siswa maupun guru itu sendiri.
Disamping itu Kabupaten Sumenep telah membuktikan bisa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan INOVASI di tahun 2018 dan diharapkan di tahun 2019 kembali melaksanakan kegiatan tersebut, karena diharapkan pada tahun 2020 seluruh sekolah khususnya di kelas awal kelas 1-3 SD/MI bisa tuntas.
“Disamping itu kesuksesan program INOVASI ini jika tiga komponen ini berjalan, mulai pendampingan fasilitator daerah pembelajaran literasi, Fasda Komunikasi (Fasdakom) dan Fasda Monitoring, Evaluation, Research, and Learning (MERL).” jelasnya.
Sementara itu desimilasi lanjutan program INOVASI di Kabupaten Sumenep tahun 2019 ini meliputi 8 Kecamatan meliputi Kecamatan Ambunten, Pragaan, Rubaru, Dungkek, Talango, Ganding, Pasongsongan dan Giligenting yang seluruhnya sebanyak 22 SD dan 240 peserta. ( Ren, Fer )