Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 01-06-2017
  • 460 Kali

Pemkab Sumenep Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Media Center, Kamis ( 01/06 ) Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si memimpin upacara memperingati Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2017. Upacara digelar di halaman Kantor Bupati Sumenep mulai pukul 08.00, dengan peserta upacara berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, pelajar, mahasiwa dan organiasi masyarakat.

Bupati mengatakan, untuk pertama kalinya, pemerintah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2017 termasuk di Kabupaten Sumenep, dengan tujuan tidak lain untuk meneguhkan komitmen bersama, agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara ini,”kata Bupati.

Bupati menyatakan, amanah dan pesan Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, antara lain, kodrat bangsa Indonesia, yakni keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke, juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan, bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-Bhinneka Tunggal Ika-an kita. Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan dan ujian. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam ke-Bhinnekaan dan ke-Ikaan, karena ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.

“Masalah ini semakin mencemaskan, tatkala diperparah oleh penyalah gunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong. Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar (UUD)1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri dengan Pancasila,”jelasnya.

Bupati menambahkan, pihaknya mengajak peran aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Seluruh elemen harus meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara, baik itu ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial, harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

“Yang jelas tidak ada pilihan lain, kecuali harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan,”tegas Bupati.

Bahkan kata Bupati dua periode ini, seluruh elemen bangsa harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain, kecuali kita harus menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.

“Kita harus juga waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, anti Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di Bumi Indonesia,”pungkas Bupati. ( Yasik, Esha )