Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 28-11-2008
  • 384 Kali

Penertiban PKL Dan Lalulintas Akan Digelar

News Room, Jum’at ( 28/11 ) Untuk menyukseskan penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) dan Lalu lintas digelar rapat koordinasi di ruang rapat Wakil Bupati Sumenep, Kamis siang kemarin, (27/11). Wakil Bupati Sumenep, Drs. H. Moch. Dahlan, MM menegaskan, penertiban tersebut bertujuan untuk memelihara ketertiban dan wajah kota agar tidak semrawut, akibat keberadaan PKL liar, dan MPU (Mobil Angkuta Umum) liar dan MPU yang masuk kota pada jam kerja (06.00-16.00 WIB). “Untuk penertiban PKL akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, saya meminta kepada semua pihak, terutama pihak Kecamatan setelah rapat koodinasi ini untuk mensosialisasikan rencana penertiban ini kepada para PKL, sehingga pada saat peneriban nanti tidak ada alasan tanpa sosialisasi sebelumnya,”tegasnya. Namun Wakil Bupati berharap, tempat relokasi juga harus siap, sehingga para PKL yang telah ditertibkan bisa pindah ketempat relokasi yang baru, dan bisa berjualan lagi tanpa harus merusak pemandangan kota. “Karena bagaimanapun PKL sebenarnya merupakan aset bagi daerah, yang harus dipelihara, dan dibina, sehingga keberadaanya tidak mengganggu lingkungan sekitarnya,”lanjutnya. Sedangkan untuk penertiban lalulintas, Kepala Bidang Perhubangan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Drs. R. Moch. Kafrawi mengatakan, pihaknya bersama kepolisian telah melakukan gelar operasi terhadap MPU liar dan berhasil mengkuningkan 80 persen MPU yang masih ber-plat hitam. “Untuk sisanya, kami akan menggelar operasi secara kontinyu, sehingga mobil plat hitam tidak lagi digunakan sebagai MPU,”tegasnya. Untuk MPU yang masuk kota atau ngetime (nglepek) di jalan-jalan umum, Kafrawi menuturkan, pihaknya akan mengotimalkan fungsi sub terminal yang ada dan terminal kargo yang perbaikannya akan selesai dalam waktu dekat, dan akan memberikan tanda pada MPU sesuai trayeknya masing-masing. Dalam rencana penertiban nanti, juga akan di optimalkan kembali sistem becak siang dan malam, namun yang menjadi masalah adalah dari 4.000 becak yang ada di Sumenep, yang baru dicat hanya 1.000 becak saja. “Diharapkan dengan operasi penertiban yang akan digelar semua becak berhasil dicat dan sistem becak siang dan malam, dapat berjalan,”tegas mantan Camat Raas tersebut.( Gun, Esha )