Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-03-2023
  • 4395 Kali

Penggunaan Media Pembelajaran Numerasi Papan Pintar, Karya Inovasi Mahasiswa PPL

Media Center, Selasa ( 14/03 ) Selain menggunakan karya literasi alat pembelajaran big book, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP PGRI Sumenep yang melaksanakan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) juga berkreasi menggunakan hasil karya numerasi dengan menggunakan media papan pintar untuk materi nilai tepat.

"Karya numerasi dengan media papan pintar ini sangat disenangi siswa, sehingga hampir semua siswa ingin maju ke depan kelas untuk praktik belajar hitung," ujar Dita, panggilan akrab pemilik nama lengkap Deita Yenni Masyitha, Mahasiswi PGSD STKIP PGRI Sumenep, di sela-sela kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi Kabupaten Sumenep, di SDIT Al-Wathaniyah, Selasa (14/03/2023). 

Diakui Dita, yang sebelumnya mengikuti Workshop Literasi dan Numerasi ini, karena terbatasnya waktu pembelajaran, sehingga hanya beberapa siswa yang ditunjuk dari perwakilan kelompok siswa yang menggunakan media papan pintar dan ternyata siswa sangat senang, karena seperti bermain sekaligus belajar hitung.

Bahkan, media belajar tersebut sengaja ditempatkan di kelas sehingga anak-anak bisa belajar dan bermain bersama dengan menyenangkan.

Penggunaan papan pintar ini, sangat sederhana dan dibuat dengan bahan-bahan bekas yang mudah ditemukan di sekitar. Bisa menggunakan papan juga kardus yang ditempatkan di dua kotak maupun gelas plastik kecil. Kotak pertama untuk menempatkan lidi yang diambil siswa dengan nilai puluhan dan satu lagi untuk lidi dengan nilai satuan. 

"Lidi dengan warna berbeda ditempatkan terpisah, ketika siswa disuruh mengambil kertas bertuliskan angka misal 48, tugasnya kemudian mengambil 4 lidi nilai puluhan dan 8 lidi nilai satuan dengan warna dan tempat berbeda begitu seterusnya," tambahnya.

Diakui Dita, selama PPL bersama 8 teman mahasiswa lainnya berkesempatan untuk mengajar empat kali dan kelima kalinya dilakukan ujian. 

Asesmen juga dilakukan dengan meminta bantuan kepada guru pamong. Tentunya dalam melaksanakan PPL selalu konsultasi dengan guru pamong sebagai koreksi atas materi pembelajaran yang dilakukan.

Sementara Kepala SDIT Al-Wathaniyah, Dwi Efdialendra, S.Pd.I, menyatakan, setidaknya mahasiswa PPL di sekolahnya telah melaksanakan beberapa materi pembelajaran Literasi dan Numerasi seperti pernah diterima guru-guru yang telah mengikuti workshop yang sama dari Tim Inovasi.

Hanya saja memang harus dilakukan lebih berinovasi, sehingga ketika nantinya terjun sebagai guru akan memiliki banyak materi pembelajaran yang lebih inovatif lagi.

"Kami akui memang selama PPL mahasiswa setidaknya materi Inovasi sudah ada beberapa yang dipraktikkan. Namun, ke depan harus lebih kreatif lagi dalam menggunakan media pembelajaran," tandasnya.

Kemungkinan jika dirasakan belum maksimal dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, tinggal bagaimana bisa dikembangkan lagi dengan terus mengembangkan hal-hal baru.

Sesuai laporan yang diterima dari para guru pendamping memang ada yang sudah melakukan Inovasi dan tinggal pengembangan. Namun, ada pula yang belum bahkan, tidak kalah pentingnya tingkat kedisiplinan sebagai modal utama untuk pengembangan diri harus menjadi perhatian serius mereka yang ingin menjadi guru teladan bagi siswanya.

"Di samping perlu terus dilakukan pendampingan serta adaptasi bahkan, jika ada kegiatan Monev kedua mereka bisa semakin maksimal," tambahnya.

Senada diungkapkan Tim Monev yang juga Fasda Inovasi Kabupaten Sumenep, Hidayah, S.Pd, M.Pd, jika selama melaksanakan Monev ke sejumlah sekolah termasuk di SDIT Al-Wathaniyah ini, memang ditemukan tidak semua melaksanakan apa yang sudah diterima dalam pembelajaran oleh Tim Inovasi.

Namun, juga ada yang melaksanakan beberapa tahapan proses pembelajaran dengan melihat dokumen yang ditunjukkan dan dapat dilihat saat Monitoring dan Evaluasi (Monev).

"Seperti halnya bagaimana menggunakan big book yang dibuat serta alat pembelajaran Literasi dan Numerasi lainnya, tentunya juga setiap melakukan tugas didukung dengan dokumentasi," tandasnya.

Terpenting menurut Pengawas SD ini, ada upaya dari mereka khususnya calon guru untuk terus belajar dan menjadi pembelajar. Bahkan, ketika sudah menjadi guru hingga puluhan tahunpun jangan berhenti dan malu, untuk terus belajar dan mengembangkan diri dengan berkreasi dan berinovasi.

"Karenanya saat proses belajar seperti yang dilakukan mahasiswa PPL ini harus semaksimal mungkin diniatkan untuk belajar hingga akhirnya dapat diterapkan pada siswa dengan baik. Semoga menjadi amal ibadah yang terus mengalir ketika siswanya juga mempraktikkan lagi dan seterusnya,” pungkasnya. ( Ren, Fer )