Penipuan CPNS, Pensiunan PNS Dipolisikan
News Room, Senin (29/10) Pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ratingnya cukup tinggi. Bahkan, masyarakat rela memberi uang pelicin untuk menjadi PNS, padahal ujung-ujungnya hanya penipuan belaka. Seperti yang dialami Madani (31), warga Desa Tenunan, Kecamatan Manding, harus menjadi korban dugaan penipuan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Sumenep. Dugaan penipuan itu muncuat, ketika korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep. Dalam laporan tersebut, disebutkan jika terlapor adalah pensiunan PNS. Madani mengatakan, pihaknya merasa ditipu oleh terlapor, untuk menjadi guru PNS. Awalnya,pada tahun 2006, pihaknya menyerahkan uang sebesar Rp 30 juta kepada terlapor yang saat itu masih aktif sebagai staf di Kantor Kebersihan Sumenep. “Kami menyerahkan uang tunai senilai Rp 30 juta kepada terlapor pada tahun 2006. Uang itu sebagai pelicin untuk memasukkan saya menjadi PNS, tapi sampai sekarang tidak diangkat-angkat,” kata Madani di Polres Sumenep, Senin (29/10). Madani menerangkan, pihaknya sudah mencoba melakukan komunikasi dengan terlapor, sebab pada tahun 2009 lalu, terlapor kembali berjanji bahwa Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS akan turun pada tahun 2010, namun setelah sampai ditahun yang dijanjikan ternyata SK tersebut belum turun juga. “Setelah dikonfirmasi, terlapor justru mengatakan akan mengganti uang tersebut. Karena ada itikad baik, kami pun bersabar menunggunya tapi ternyata uang tersebut tidak kunjung dikembalikan, hingga akhirnya kami harus melaporkan kasus ini pada polisi,” terangnya. Sementara itu, Kabag Operasional Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto mengungkapkan, pihaknya akan menindak lanjuti laporan kasus tersebut. “Sebagai langkah awal, kami akan memeriksa saksi-saksi kalau laporan tersebut benar-benar memenuhi unsur penipuan. Kalau memang ada unsur-unsur yang memungkinkan untuk kami tindak lanjuti, ya kami pasti tindak lanjuti,” ungkapnya. ( Nita, Y02K )
