Media Center, Senin ( 20/03 ) Adanya menolakan dari sebagian warga di Kepulauan Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep terhadap kegiatan Hutsky-CNOOC Madura Limited (HCML), di tanggapi serius Wakil Bupati Sumenep, Ach Fauzi.
Menurutnya, adanya aspirasi warga terhadap kegiatan HCML sebenarnya karena kurang adanya komunikasi saja. Dan itu dinilai orang nomor dua di Kabupaten Sumenep ini, perlu adanya komunikasi yang lebih intens antara HCML dengan warga.
“Tentunya dalam melakukan komunikasi tidak hanya bisa dilakukan satu kali saja, namun harus terus dilakukan pendekatan secara persuasive,”ungkap Wabup Sumenep ini kepada sejumlah wartawan usai membuka Pembekalan Kepala Desa di Hotel Utami Sumekar, Senin (20/03).
Sebab diakui Wabup, jika saat ini HCML sedang dalam proses, jika dalam hasil kajian memiliki dampak kepada lingkungan setempat, harusnya yang sudah dilakukan Santos juga seperti itu. Namun, kenyataannya saat ini sedang berjalan, yang menjadi kekhawatiran warga hingga saat ini tidak terjadi dampak.
Bahkan, Wabup juga mengakui selama ini sudah diprakarsai pertemuan oleh DPRD Sumenep, berkaitan dengan apa yang menjadi aspirasi warga. Karena memang duduk bersama merupakan hal penting untuk melakukan komunikasi yang baik, demi membangun Sumenep bersama.
“Karena selama ini HCML melaksanakan kegiatan di kepulauan Giliraja sudah dilakukan dengan sistem birokrasi yang benar, sesuai dengan aturan Undang-Undang yang ada dan tentunya melalui proses yang panjang,”tambahnya. ( Ren, Esha )