Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 28-11-2022
  • 2532 Kali

Peringatan HSN Bukan Hanya Seremonial Saja

Media Center, Senin ( 28/11 ) Hari Santri Nasional (HSN) bukan hanya sekedar kegiatan seremonial belaka, namun memiliki arti, makna, dan filosofi yang besar bagi bangsa Indonesia, sehingga Pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015.

“Pelaksanaan peringatan HSN mendedikasikan bahwa pondok pesantren dan santri mempunyai peran dan posisi yang strategis dalam sejarah perjalanan bangsa, mengingat dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Bangsa Indonesia,” kata Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi pada Malam Puncak Harmoni Nada Santri, di Masjid Sumekar, Minggu (27/11/2022) malam.

Karena itulah, Hari Santri Nasional sejatinya memiliki arti, makna dan filosofi, sehingga peringatannya bukan seremonial saja dengan kegiatan yang meriah, namun sebagai momentum untuk refleksi agar terus berbenah dan meningkatkan kualitas kemampuan diri.

“Diharapkan, melalui HSN ini menjadi momentum refleksi demi meningkatkan dan mengembangkan bakat dan kompetensi, agar bisa memiliki peran dalam mengisi pembangunan daerah di segala sektor, karena saat ini, santri bukan lagi berjuang melawan pasukan penjajah seperti dahulu,” tuturnya.   

Bupati mengungkapkan, santri ikut berperan aktif dalam pembangunan sekaligus mendukung kemajuan menuju Kabupaten Sumenep yang lebih baik dan lebih sejahtera, karenanya para santri harus memiliki berbagai inovasi dan kreatif.

“Santri yang memiliki inovasi dan kreatif agar kelak ketika pulang atau lulus dari pondok pesantren, bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan pengembangan masyarakat. Yang jelas, Pemerintah Daerah berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh santri atas dedikasi serta kontribusinya dalam membangun daerah,” terangnya. 

Pada sisi lain, Bupati menekankan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajarannya untuk mempunyai karakter seperti santri yang selalu patuh kepada pimpinan atau kiainya, agar dalam melaksanakan program pembangunan tidak ada kendala dan hambatan.

“Kami minta para ASN jangan sampai berseberangan dengan pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing, namun harus menciptakan keharmonisan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” pungkasnya. ( Yasik, Fer )