News Room, Rabu ( 15/04 ) Perjuangan Kemerdekaan 45 memang perlu terus diperjuangkan hingga saat ini. Sebab, meskipun secara politik bangsa kita merdeka sejak tahun 1945, namun secara ekonomi, khsusunya di daerah-daeraah seperti di Kabupaten Sumenep masih perlu dipertanyakan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke 55 Tahun 2015 Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Sumenep, Rabu (15/04) di Gedung Juang 45 Jl. Agus Salim Pangarangan Sumenep. Karena itu, Bupati berharap perjuangan harus terus dilakukan melalui tantangan dan perjuangan.
“Karena itu atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep sangat berterima kasih dengan adanya Badan Pembudayaan Kejuangan 45 di Sumenep ini, yang juga turut memperjuangkan kemerdekaan ini,” ungkapnya.
Bahkan, diakui Bupati, pihaknya juga sudah banyak memberikan masukan melalui DPR-RI maupun disampaikan dalam pemaparan ketika diundang dalam pembicaraan tentang Migas di pusat. Karena itu, tegas Bupati, dengan perjuangan bersama ke depan bangsa ini harus betul-betul merdeka, dan masyarakat bisa menikmati kemerdekaannya. Sebab, tuntutan masyarakat tidak banyak, hanya ada 3 tuntutan, yakni bagaimana mereka bisa hidup aman, kenyang dan nyaman.
Sementara persoalan lainnya, mengenai pemerintahan, otonomi daerah hingga Desa dan semacamnya yang sudah berkali-kali dilakukan revisi belum bisa membuat masyarakat betul-betul menikmati kemerdekaannya. Namun, Bupati mengaku tidak ingin berdiam diri, sejak tahun 2011 lalu, pihaknya meminta kepada pengelola Migas di Sumenep untuk tidak hanya mengeruk hasilnya, namun bagaimana bisa menyekolahkan siswa terbaik ke Sekolah Migas, sehingga nantinya bisa bekerja disana, sebab, selama ini para pekerja Migas masih belum ada masyarakat dari Sumenep.
Pihaknya bersyukur, saat ini sudah ada 5 siswa yang disekolahkan di Sekolah Migas di Cepu dan mampu meraih prestasi yang membanggakan, serta sebanyak 10 orang mendapat beasiswa kuliah ke Yogyakarta, dan apabila berprestasi nantinya sudah siap diterima di Indiana University di Amerika, yang ternyata salah seorang dosennya berasal dari Desa Parsanga Sumenep.
“Yang sangat diharapkan pula nantinya mereka bisa bekerja di Migas, sehingga tidak hanya menerima karyawan dari luar Sumenep, karena SDM Sumenep juga memiliki kemampuan,”tandasnya.
Sementara Ketua Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Nasir, MM menjelaskan, sejak tahun 2007 lalu lembaganya sudah banyak melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan jiwa perjuangan bagi seluruh masyarakat. Seperti halnya dengan Napak Tilas Sejarah dari Guluk-guluk, melewati Kecamatan Lenteng hingga ke Kodim 0827 Sumenep, dengan melewati jalan berliku dari perjalanan pahlawan KH. Sajad.
“Kami memang merangkul seluruh komponen yang ada mulai purnawirawan TNI, Polri, Pensiunan, masyarakat dari seluruh profesi, termasuk anak-anak muda untuk meningkatkan nilai Pembudayaan Kejuangan 45,”ungkapnya.
Bahkan, untuk saat ini, dalam rangka kegiatan HUT ke 55 tahun ini, pihaknya merangkul berbagai pihak dalam melaksanakan berbagai kegiatan positif dan sosial, seperti pengobatan gratis, penyuluhan tentang bahaya narkoba, serta seminar wawasan kebangsaan. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri pengurus Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Jawa Timur, Kolonel (Purn) Hariyanto. ( Ren, Esha )