News Room, Selasa ( 29/12 ) Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan dan Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, yang berujung konflik, membuat ratusan massa dari dua desa itu, mendatangi kantor bupati dan kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Sumenep, Selasa (29/12) siang. Awalnya, massa dari Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, yang diduga dari kubu Mahar, melakukan aksi damai di markas kepolisian resor (mapolres) Sumenep, kemudian dilanjutkan ke kantor bupati setempat. Juru bicara warga Desa Sendang, Mohammad Faqih, mengatakan, kedatangannya ini, untuk meminta adanya keadilan atas pelaksanaan pilkades didesanya, yang selau diwarnai kecurangan para panitia pelaksana. “Ini bukti nyata, kalau pilkades di Desa Sendang ada kecurangan. Itu sudah diakui oleh para panitia,†terangnya. Bahkan, pihaknya juga meminta supaya dua warga diberi hak suaranya pada pilkades. “Karena, mereka terdaftar tapi tidak mendapat undangan untuk mencoblos,†ujarnya menambahkan. Dalam Pilkades Sendang terdapat dua kandidat, yakni Mahar memperoleh 310 suara dan Hadari sebanyak 311 suara. Sementara, demo kedua dilakukan ratusan warga Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, di Kantor DPRD Sumenep. Massa dari Desa Pagangdangan itu meminta panitia pilkades memenangkan Mohammad Maskon, salah seorang kandidat pilkades setempat. Pilkades Padangdangan diikuti oleh dua kandidat, yakni Maskon dan Aini. Namun, pada Pilkades Padangdangan ini belum sempat dihitung perolehann suaranya, karena proses pemungutan suara dihentikan oleh panitia. ( Nita, Esha )