News Room, Senin ( 20/04 ) Penerimaan Siswa Baru (PSB) masih beberapa bulan lagi. Namun, saat ini banyak calon wali murid yang resah dan was-was. Pasalnya, di beberapa sekolah dasar (SD) di lingkungan UPT Pendidikan Kecamatan Kota Sumenep ditenga memberi batas usia minimal bagi calon siswa baru.
“Yang saya dengar harus berusia 7 tahun di saat pendaftaran di tahun ajaran baru ini,”kata Lia, warga Desa Pandian, pada News Room, Senin (20/04).
Sehingga, lanjut Lia, ketika usia anak yang akan mendaftar SD itu masih di bawah 7 tahun maka tidak akan diterima oleh sekolah yang dituju. Otomatis si anak masih harus menunggu tahun depan untuk bisa mendaftar. “Akibatnya anak harus nganggur sampai usianya mencapai 7 tahun, tambah Lia, yang tahun ini anaknya belum genap 7 tahun.
Hal serupa juga dialami oleh Rabiah, warga desa Kebunagung. Saat ini anak sulungnya sudah mau lulus Taman Kanak-kanak (TK). Namun jika dihitung anaknya masih berusia 6 tahun hingga tahun ajaran ini.
“Saya khawatir anak saya nanti ditolak mendaftar ke SD. Karena saat ini santer saya dengar usia minimal harus 7 tahun untuk bisa masuk SD,”ungkap ibu dua anak ini.
Terpisah, salah satu pemerhati pendidikan di Sumenep, Lilik Rosida Imawati pada media ini mengatakan bahwa untuk Sumenep masih tidak ada aturan tegas yang melarang anak usia kurang 7 tahun masuk SD. Namun, ia tidak memungkiri jika memang ada sekolah di Sumenep yang membuat aturan batas usia minimal 7 tahun bagi calon siswa yang mau masuk SD. “Setahu saya aturan itu sudah berjalan di Jawa. Di Sumenep sepertinya masih belum. Tapi kalau ada ya itu merupakan otonomi sekolah,”tambahnya.
Sementara pemerhati pendidikan lainnya di Sumenep, Rabiatul Adawiyah mengatakan bahwa aturan harus minimal 7 tahun itu juga sebaiknya tidak bersifat kaku.
Artinya, perlu juga dipertimbangkan tingkat kemampuan anak, baik dari segi psikologi maupun intelegensinya. “Dites dulu, kalau memang sudah bisa baca tulis dan berhitung kenapa harus ditolak, meski usianya masih di bawah 7 tahun.
Justru, ini akan terasa tidak adil jika PSB hanya berdasar usia. Bagaimana jika malah anak yang sudah berusia 7 tahun tapi tingkat psikologi dan kemampuan berfikirnya di bawah anak yang lebih muda darinya, tapi justru diterima mendaftar. Saya kira ini perlu kajian lebih dalam lagi,”imbuhnya sambil tersenyum. ( Farhan, Esha )