Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 07-06-2015
  • 337 Kali

Puluhan Aktivis PMII Sumenep Datangi Kantor Pemkab

News Room, Senin ( 08/06 ) Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi Kantor Bupati setempat, Senin (08/06).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa terkait janji politik Bupati dan Wakil Bupati, A. Busyro Karim dan Soengkono Sidik, yang belum terealisasi dimasa akhir jabatannya. Salah satu komitmen yang belum terealisasi, pelayanan kesehatan di RSUD dr. Moh. Anwar yang tidak maksimal. Pembangunan Pasar Anom Baru yang tidak kunjung selesai dan pelayanan publik lain di Sumenep. Dan, PT. Wira Usaha Sumekar (WUS) yang merupakan salah satu BUMD tidak dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat Sumenep.

“Semua janji-janji politik belum terwujud. Padahal, tahun ini adalah tahun terakhir kepemimpinan Busyro-Soengkono. Ada apa ini ?,"tegas Zainullah, salah satu orator PC PMII Sumenep.

Sambil berorasi, mereka juga membawa poster yang bertuliskan berbagai macam kecaman. Salah satunya,“Pemkab Sumenep gagal”.

Aksi yang berlangsung satu jam lebih mengundang emosi para pendemo. Bupati pun tidak kunjung keluar, yang akhirnya para aktivis PMII menerobos pintu gerbang Pemkab Sumenep.

Pihak keamanan dari Polres Sumenep dan Satpol PP yang berjaga-jaga di pintu pagar Pemkab tak mampu menghalau. Akibatnya, puluhan mahasiswa berhasil masuk dan berorasi secara bergantian di pintu masuk atau depan resepsionis gedung Pemkab.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Drs. Hadi Soetarto, M.Si menemui puluhan aktifis PMII di halaman Pemkab setempat. Menurut Sekda, program pemerintah memang ada evaluasi 5 tahunan yang disebut Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati.

Hasil evaluasi yang dilakukan oleh anggota dewan terhadap LKPJ itu berbentuk rekomendasi. Rekomendasi itu nanti menjadi bahan pembenahan kinerja pemerintah Sumenep kedepan.

“Rekomendasi hasil evaluasi LKPJ Bupati itu nanti menjadi bahan pembenahan kinerja kami kedepan,” tukasnya Sekda Hadi Soetarto, usai menemui sejumlah aktifis PMII Sumenep.

Bahkan Ia membantah terkait dugaan pemberian uang tunai kepada pemerintah sebesar Rp. 63 milyar dalam pembangunan Pasar Anom Baru. “Itu tidak benar, karena pembangunan Pasar Anom Baru itu memang dilakukan oleh investor,”ujarnya.

Ditargetkan, pembangunan pasar itu tuntas tahun 2015 ini. ( Nita, Esha )