News Room, Senin ( 22/02 ) Memasuki hari kedua di dekade ketiga bulan ini, puncak musim hujan dipastikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget sudah lewat. Namun fenomena alam yang akan terjadi selanjutnya juga perlu diwaspadai.
"Puncak sudah lewat, cuma waspada curah hujan selanjutnya," kata Prakirawan BMKG Kalianget Endriyono, kepada Media Center Kabupaten Sumenep, Senin (22/2).
Menurut Endri, panggilan akrab Endriyono, curah hujan pasca puncak musim perlu diwaspadai karena iklim masuk pada periode baru, yaitu periode La Nina. "Efek yang ditimbulkannya berupa hujan sepanjang tahun," tambahnya.
Sehingga dengan demikian, La Nina merupakan kebalikan dari El Nino yang aktif kembali di awal tahun 2016 ini. Jika El Nino menyebabkan kekeringan, maka La Nina menyebabkan hujan terus-menerus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sesuai dengan yang diperkirakan BMKG satu bulan sebelumnya, dekade dua atau sepuluh hari kedua di bulan Februari ini menjadi puncak dari musim hujan tahun ini.
Masa tersebut sejatinya mengalami kemunduran, karena pada umumnya puncak musim hujan yang memiliki jumlah curah hujan terbanyak dalam satu tahun itu terjadi di dekade awal bulan Februari setiap tahunnya. "Mundur satu dekade karena dampak El Nino," kata Endriyono. ( Farhan, Fer )