Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 11-11-2008
  • 409 Kali

Pupuk Langka, Gapoktan Datangi Gedung DPRD

News Room, Selasa ( 11/11 ) Setelah sehari sebelumnya puluhan petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Kecamatan Ambunten mendatangi kantor DPRD, yang mempertanyakan persoalan masih langkanya pupuk bersubdi. Akhirnya Komisi B DPRD Sumenep segera tanggap dan menggelar rapat bersama yang dihadiri perwakilan Kelompok Tani, Gapoktan, Distributor dan Instansi terkait, yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Disperindag, dan Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Sumenep. Rapat yang dilaksanakan di Graha Paripurna DPRD Sumenep, dipimpin langsung Ketua Komisi B, KH. Unais Ali Hisyam itu meski berlangsung cukup hangat, namun akhirnya ada kesepakatan yang segera di tindak lanjuti oleh Dinas terkait kepada Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Ditemui wartawan usai menggelar rapat bersama tersebut, Ketua Komisi B DPRD Sumenep, mengaku persoalan kelangkaan pupuk memang harus ditangani serius. Sebab jika tidak, hal itu akan berimbas pada kelangkaan pangan. Sebab, sekarang ini sudah saatnya petani melakukan penanaman, sementara ketersediaan pupuk dilapangan tidak ada. “Karena itu upaya yang harus dilakukan dan memang menjadi keputusan rapat saat ini, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep untuk menindak lanjuti ketersediaan pupuk, karena sudah dalam emergensi, yakni menarik jatah distribusi pupuk bulan Desember untuk diambil bulan Nopember ini”ujar KH. Unais. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Ir. Hari Sudarmadji, MS mengungkapkan, pihaknya akan segera menggelar rapat kembali bersama para distributor pupuk bersubsidi di Sumenep itu usai rapat bersama Komisi B DPRD Sumenep. “Kita harapkan sisa pupuk yang belum ditebus oleh distributor segera ditebus, disamping juga akan ada percepatan penebusan pupuk bulan Desember ke Nopember yang harus segera ditebus dalam waktu dekat ini,” ujar Hari Sudarmadji. Penggeseran pengambilan pupuk jatah bulan Desenmber ke Nopember itu memang harus dilakukan, menurut Hari, karena memang ada perubahan cuaca tahun ini, sehingga masa tanam lebih cepat. Sebenarnya tegas Hari, pihaknya sudah mengusulkan penambahan alokasi pupuk ke pemerintah Propinsi, namun belum ada tanggapan karena juga masih menunggu dari pusat. Karena itu, Hari berharap petani dalam melakukan pemupukan tanaman yang ada agar lebih efektif dan efisien. Disamping itu juga perlu upaya lain dengan penggunaan pupuk organik, seperti kompos, pupuk kandang, pokasi dan sebagainya, sehingga tidak mengurangi kwalitas hasil pertaniannya. ( Ren, Esha )