News Room, Selasa ( 06/12 ) Sekitar 300 siswa SMA PGRI Sumenep, Selasa (06/12) pagi, berunjuk rasa di depan sekolah. Mereka menuntut Kepala Sekolah, Assary mundur dari jabatannya, karena dituding selingkuh dengan salah satu guru SMA tersebut, berinisial DV. Sambil berorasi, para siswa gabungan dari kelas X hingga XII membentangkan spanduk dan poster-poster yang berisi kecaman terhadap perselingkuhan Assary, Kepala Sekolahnya, diantaranya bertuliskan, "Keluarkan Assary dan Dina dari SMA PGRI". Bahkan ratusan siswa itu menolak masuk ke dalam sekolah, dan memilih bertahan berunjuk rasa di depan gerbang sekolah. Mereka baru bersedia masuk ke halaman sekolah, saat Ketua Yayasan berjanji menemui dan menampung aspirasi siswa. Salah satu siswa SMA PGRI, Maimuna mengaku prihatin atas perselingkuhan yang dilakukan antara Kepala Sekolahnya dengan salah satu guru, karena mencoreng nama baik sekolah. "Sangat memalukan ulah Pak Assary dan Ibu Dina. Perselingkuhan itu tindakan yang tidak bermoral. Makanya kami meminta agar mereka dikeluarkan dari sekolah ini," katanya sambil berorasi. Jika dua orang yang selingkuh itu belum juga dikeluarkan oleh Yayasan, para siswa akan terus melakukan demo tanpa henti dan mogok belajar. Sementara itu, Ketua Yayasan SMA PGRI Sumenep, Moh. Saidi, membantah tudingan perselingkuhan Kepala Sekolah dan guru tersebut. "Kami sudah melakukan investigasi dan mencari fakta di bawah. Ternyata tidak ada perselingkuhan seperti yang dituduhkan siswa," ujarnya. Sedangkan terkait tuntutan para siswa tersebut, kata Saidi, pihaknya masih akan mempelajarinya. "Inikan baru dugaan, belum ada bukti konkrit. Makanya, kami akan mempelajari dulu tuntutan para siswa. Tidak bisa serta merta," ungkapnya. ( Nita, Fery )