• ADMIN
• 19-01-2009
• 400 Kali

Sebanyak 54 Ranmor Tanpa Surat-surat, Diamankan

News Room, Senin ( 19/01 ) Sebanyak 54 unit kendaraan bermotor (ranmor) roda dua yang tidak dilengkapi surat-surat resmi diamankan di Mapolres Sumenep. Ranmor itu berhasil diamankan dalam pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi oleh aparat Samapta Polres Sumenep, pada Minggu (18/01) malam. Kabag OPS Polres Sumenep, Komisaris Polisi, Ary Wahjudhi, menjelaskan, operasi itu dilakukan, karena mengacu pada laporan dari masyarakat, bahwa di wilayah lingkar timur seputar lokasi Lapangan Terbang (Lapter) Trunojoyo, sering dibuat kebut-kebutan oleh kawula muda, dan kalau pada malam hari sangat sepi. “Jadi, untuk menghindari adanya tindak pidana kriminal, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), penjamretan dan perampokan. Maka saya langsung menginstruksikan kepada anggota Samapta, untuk menggelar operasi,”kata Ary, kepada wartawan di kantornya, Jalan Urip Sumoharjo, Sumenep, Senin (19/01). Ia menambahkan, operasi ini memang dikhususkan untuk menindak pelaku curas, curat dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Sebab, dikhawatirkan diantara kegiatan berkumpulnya massa ini, ada ranmor yang dihasilkan dari kejahatan. “Tapi, sesuai hasil pengecekan fisik terhadap ke 54 ranmor itu, ternyata tidak ditemukan adanya hasil kejahatan,”terangnya. Sehingga, setelah dilakukan pengecekan, diharapkan bagi pemilik masing-masing kendaraan bermotor roda dua yang diamankan di Mapolres Sumenep, untuk segera mengambilnya, dengan membawa surat-surat kelengkapan ranmornya. “Kami tidak akan mempersulit pemilik ranmor. Cukup menyerahkan surat-surat kendaraan bermotor, seperti STNK, BPKB dan SIM, maka ranmornya akan langsung dikeluarkan,”ujarnya menambahkan. Ary menegaskan, untuk sementara Operasi Cipta Kondisi itu hanya dilakukan di satu titik saja. Namun, jika kawula muda tetap tidak menghentikan kegiatannya untuk kebut-kebutan, maka operasi akan terus ditingkatkan. “Tidak menutup kemungkinan operasi ini akan dikembangkan ke perempatan kota tepatnya di Jalan Diponegoro. Jika kebut-kebutan masih terus dilangsungkan,”tegasnya. ( Nita, Esha )