Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 06-01-2011
  • 356 Kali

Sejumlah Sekolah Antisipasi Dampak Pornografi Bagi Siswa

News Room, Kamis ( 06/01 ) Upaya antisipasi terhadap dampak penggunaan sarana komunikasi, seperti hand phone (HP) bagi siswa, ternyata sudah dilakukan sekolah sebelum banyak beredar kasus mengenai penyebaran video porno yang dikirim melalui HP kamera dan semacamnya. Seperti halnya yang dilakukan SMP Negeri 1 Sumenep, meskipun masuk Sekolah Berstandar Internasional (SBI) yang tentunya tidak lepas dengan teknologi komunikasi, namun siswanya tetap tidak dibolehkan membawa HP. “Ini karena dengan mempertimbangkan dampak dan aspek lain yang akan timbul, karena itu siswa dilarang membawa HP ke sekolah apalagi berkamera,”ujar Kepala SMPN 1 Sumenep, Drs. H. Nurul Hamzah, M.Pd ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis (06/01) Jadi, pihak sekolah lebih mengedepankan nilai-nilai kultur, manusiawi serta dengan memperbanyak kegiatan lain yang lebih bermanfaat bagi siswa. Disamping itu, peran orang tua juga sangat penting untuk menjalin hubungan timbal balik dengan sekolah, sehingga ketika ada persoalan, segera dapat diantisipasi sejak dini. Hal yang tidak jauh beda juga dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep. Sejak awal, siswa memang tidak diperbolehkan membawa HP, bahkan apabila ditemukan, ada sanksi tegas, dilakukan penyitaan terhadap HP yang bersangkutan hingga memanggil orang tua siswa. Menurut Kepala MAN Sumenep, Drs. H. Ahmad Bakri, M.Si mengungkapkan, disamping melarang keras siswanya membawa HP, pihaknya juga membagi ruang kelas khusus untuk siswa putera dan puteri terpisah. Hal itu untuk menghindari kontak siswa putera dan puteri, agar tidak terjadi hal-hal yang kurang baik. “Bahkan, dengan adanya Ma’had Ulya yang menampung sekitar 170 siswa yang mondok disini, mereka mendapat bimbingan khusus keagamaan,”ujarnya. Jadi, khususnya siswa yang jauh dari tempat tinggalnya, mereka bisa memilih mondok di sekolah, dari pada ditempat kos-kosan yang seringkali tidak bisa terkontrol dalam pergaulannya, sehingga mudah mengakses tayangan-tayangan yang berbau pornografi dan sebagainya. “Dan bagi siswa yang lainnya diharapkan juga mendapat perhatian khusus dari orang tua dirumah. Sebab, mereka akan lebih banyak dirumah dan bergaul dalam lingkungannya,”pungkasnya. ( Ren, Esha )