Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 11-02-2015
  • 688 Kali

Selalu Merugi, Aktivis FAMS Desak Direktur PT. WuS Diganti

News Room, Kamis ( 12/02 ) Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS), Kamis (12/02) pagi, berunjuk rasa ke Kantor PT. Wira Usaha Sumekar (WuS) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Mereka memprotes management PT. WuS, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumenep yang dianggap gagal mengelola SPBU, bengkel, dan lapangan futsal.

Dalam aksinya, mereka menuntut Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim mengganti Direktur PT. WuS, H. Sitrul Arsy, S.Ag. Mereka menilai kepemimpinannya di salah satu BUMD tersebut tidak pernah menyumbang ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan selalu merugi.

Versi mahasiswa, selama ini neraca PT. WuS defisit. Padahal, suntikan dana penyertaan modal yang dikeluarkan daerah cukup besar. Karena itu, FAMS menuntut agar Bupati segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengganti Direktur PT. WuS, H. Sitrul Arsy.

Korlap aksi FAMS, Hazmi mengatakan, kucuran dana yang diberikan kepada PT. WuS oleh Pemkab cukup besar. Namun, selama beberapa tahun ini, usaha yang dijalankan hanya menjadi beban APBD.

“Pada tahun 2013, Pemkab mengucurkan penyertaan modal ke PT. WuS sebesar Rp. 1 milyar lebih, tapi ternyata SPBU yang dikelolanya tetap rugi,”kata Hazmi, Kamis (12/02).

Akibat selalu merugi, BUMD itu tidak bisa berpartisipasi kepada PAD. Padahal, keberadaan BUMD dimaksudkan untuk menambah PAD.

Aksi mahasiswa yang dikawal ketat pihak aparat kepolsiian itu, ditemui Kabag Perekonomian Setdakab Sumenep, Moh. Hanafi, SIP, dan Kepala ESDM, Abd. Kahir, SE, MM di pintu masuk Kantor Bupati.

Moh. Hanafi mengungkapkan, sebenarnya Pemkab Sumenep telah melakukan pembenahan dan evaluasi terhadap management PT. Wira Usaha Sumekar (WuS) mulai tahun 2012, dan di tahun 2015 akan kembali dievaluasi.

“Hasil evaluasi sebelumnya, PT. WuS sebagai salah satu BUMD Sumenep tidak mempunyai kewajiban menyetorkan PAD, karena dalam kondisi mengalami kerugian. Tapi, untuk tahun ini PT. WuS sudah kami target untuk menyetor PAD,”terangnya.

Sementara Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep, Abd. Kahir memaparkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan PT. WuS mengalami kerugian. Diantaranya adanya kebocoran pada tangki pendam SPBU.

"Secara teknis, memang ada kebocoran tangki pendam SPBU. Dan itu perlu anggaran besar. Tapi persoalan itu akan diselesaikan tahun ini,"ujarnya.

Selain itu, lanjut Kahir, kendala PT. WuS adalah masalah finansial, yakni kekurangan modal untuk melakukkan penebusan jatah BBM untuk dijual di SPBU. "Karena kekurangan modal itulah, maka PT. WuS tidak bisa menebus sesuai kuota,"tuturnya.

Abd. Kahir menambahkan, guna pembenahan management PT. WuS, juga telah dilakukan rasionalisasi SDM untuk efisiensi dan efektifitas. "Hal itu dilakukan demi menyehatkan PT. WuS dari sisi administrasi,"pungkasnya. ( Nita, Esha )