Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 07-09-2009
  • 617 Kali

Sesalkan Masih Maraknya Handak Di Kepulauan

News Room, Senin ( 07/09 ) Penggunaan bahan peledak (handak) berupa potasium, yang digunakan untuk menangkap ikan di kepulauan, masih marak. Meski sudah menelan korban jiwa pada akhir bulan Juli 2009 lalu, ternyata belum memberikan efek jera. Terbukti, pada hari Sabtu (05/09) kemarin, seorang ibu rumah tangga, warga kepulauan Sapeken, tertangkap tangan oleh petugas Polres Banyuwangi saat membawa 1.600 handak jenis TNT. Kondisi tersebut sangat disesalkan oleh anggota DPRD Sumenep asal pulau Sapeken, Badrul Aini. Ia mengaku kecewa dan terkejut, jika di wilayahnya masih bebas berkeliaran handak yang berdaya ledak tinggi. Ini menandakan, kalau sejak dulu sudah terjadi penyelundupan handak ke kepulauan Sumenep, untuk menghancurkan ekosistem laut, khususnya di pulau Sapeken. “Kami sesalkan ini terjadi, sebab kami melihat kondisi ini menunjukkan lemahnya aparat dalam menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan pengeboman ikan. Karena, informasi yang kami serap, kalau ada kapal yang ditangkap saat bawa handak, langsung dilepaskan dengan jaminan tertentu,”terangnya. Badrul menjelaskan, penyebaran dan penggunaan handak di kepulauan akan terus terjadi, jika semua pihak, baik petugas maupun masyarakat tidak bisa bertindak tegas, sehingga ekosistem laut di Pulau Sapeken terancam rusak. “Kalau ini dibiarin berlarut-larut, saya khawatir kelangsungan hidup ekosistem di laut Sapeken akan rusak dan punah,”ungkapnya menambahkan. (Nita,Esha)