Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 06-10-2012
  • 668 Kali

Siapkan Pelaksanaan RSBI, SMKN I Kalianget Gelar Workshob TI

News Room, Sabtu ( 06/10 ) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMKN I Kalianget memiliki tantangan untuk mencetak siswa yang memiliki kompetensi ganda (multiskill) dan inovasi mengakses informasi (hitech). Hal itu, sesuai dengan harapan didirikannya Sekolah Pendidikan Kejuruan yang merupakan satuan pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri. Yakni, berorientasi pada perkembangan tuntutan lapangan kerja. Apalagi di era Teknologi Informasi (TI) seperti sekarang ini siswa dituntut untuk bisa mandiri. Karena itu, SMKN I Kalianget menggelar Work Shob Pendidikan Berbasis Informasi Teknologi yang dikuti sebanyak 50 orang lebih baik guru PNS maupun GTT di sekolah tersebut. kegiatan Work Shob yang dilaksanakan satu hari tersebut dilaksanakan di Aula Sekolah setempat pada, Sabtu (06/10). Kepala SMKN I Kalianget, Zainul Sahari, S.Pd, M.Pd kepada News Room menjelaskan, pelaksanaan pendidikan berbasis teknologi informasi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai sekolah RSBI. “Ini haru s kami lakukan, sehingga para guru nantinya betul-betul emiliki kemampuan dibidang Teknologi Informasi, agar bisa diterapkan kepada para siswa.”ujarnya. Dijelaskan, RSBI adalah sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tiap aspeknya serta mampu mengembangkan budaya dan lingkungan sekolah yang mendukung ketercapaian Standar International. Istilahnya, RSBI adalah SSN (Sekolah Standart Nasional) yang dikembangkan, diperluas, diperdalam melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan yang dianggap reputasi mutunya diakui secara internasional baik dari dalam maupun dari luar negeri. Semua sekolah memang punya potensi untuk berkembang menjadi RSBI. Namun untuk bisa menerapkan kurikulum internasional, tidaklah semudah digambarkan. Sebab kurikulum internasional yang akan diadopsi itu memiliki standar yang itu harus dipenuhi oleh sekolah. Dari segi sarana prasarana misalnya, kurikulum internasional nantinya sudah mengarah ke basis teknologi informasi. Setiap ruangan belajar harus memiliki fasilitas multimedia untuk mendukung materi pembelajaran. “Untuk itu harus didukung dengan kemampuan guru dalam menguasai Teknologi Informasi,”pungkasnya. ( Ren, Esha )