Media Center, Kamis ( 16/06 ) Cita-cita mulia siswa-siswi kelas 5A SDN Pangarangan 3 Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, untuk membahagiakan orang tuanya agar bisa jalan-jalan bersama ke luar kota, tepatnya ke Kota Malang.
Dengan tekad menggunakan uang mereka sendiri tanpa membebani orang tua sedikitpun akhirnya bisa diwujudkan, dengan dukungan guru kelas yang selalu mensupportnya.
Wali Kelas 5A SDN Pangarangan 3, Andilala menceritakan tekad siswa-siswinya berupaya untuk menabung Rp2.000,- perhari selama kurang lebih 3 bulan sejak pertengahan Februari 2022 lalu sampai akhirnya terkumpul Rp6.000.000,- lebih yang diperkirakan untuk sewa bus saja.
"Apapun keinginan kita, jika berusaha pasti bisa, meskipun awalnya susah mengumpulkan uang dua ribuan setiap hari, namun akhirnya hingga batas persiapan pemberangkatan bisa melebihi enam juta Rupiah," jelas Andilala melalui pesan WA, di sela-sela menemani muridnya di Malang, Kamis (16/06/2022).
Andilala yang juga Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi Kabupaten Sumenep ini mengaku sangat mengapresiasi usaha anak-anak didiknya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkan mimpinya dan keinginan mereka membahagiakan orang tuanya.
Dengan membuat komitmen untuk pembiayaan harus dihasilkan dari usaha secara mandiri, tidak boleh meminta, apalagi memberatkan orang tua.
Hingga 18 Februari 2022, memulai usaha untuk mencari sumber dana dengan berbagai cara mereka lakukan, seperti mengikuti berbagai lomba.
"Apabila menjadi juara maka hadiahnya dipotong untuk pemenuhan biaya darmawisata, menjual akun game yang mereka buat, menjual hasil ternak binatang peliharaannya, hingga menabung dari sebagian uang sakunya," ungkapnya.
Diakui guru yang kaya kreativitas dan inovasi ini, walaupun mereka hanya bisa membawa salah satu orang tuanya, itu bukan alasan untuk membuat mereka sedih. Namun, tetap bahagia karena bisa turut membiayai orang tua mereka dengan usaha dan kerja keras sendiri.
Bahkan, tujuan awal kegiatan bernama “Family Gathering Smart” ini memang tidak hanya sekedar jalan-jalan saja, namun juga berziarah ke Asta Syaikhona Kholil Kabupaten Bangkalan untuk menanamkan sikap religiusitas.
Mengunjungi Museum Brawijaya Malang untuk menanamkan sikap nasionalisme, ke Hawai Waterpark Malang sebagai hiburan dan terakhir belajar literasi finansial di Pasar Lawang bukannya ke mall, agar mereka mampu menawar untuk mendapatkan harga paling murah sekaligus menanamkan cinta pasar tradisional.
Di samping itu, nilai-nilai yang tertanam dari kegiatan tersebut dijabarkan Andilala, yakni anak-anak bisa belajar untuk komitmen dan konsisten terhadap keputusannya sendiri, berusaha maksimal untuk mewujudkan keinginannya secara mandiri, belajar berproses meminimalisir kebiasaan hidup instan, menanamkan kemampuan literasi finansial untuk mampu mengumpulkan biaya yang dibutuhkan hingga belajar untuk membahagiakan orang tua dimulai dari hal sederhana.
“Bisa jadi saat ini mereka memang hanya bisa membawa salah satu orang tuanya ke Malang, tetapi mereka yakin bahwa mereka bisa membawa kedua orang tuanya pergi naik haji dengan usaha, kerja keras dan niat yang tulus,” tandasnya.
Lebih lanjut Andilala mengakui, usaha keras siswanya yang sangat melelahkan baru terlihat hasilnya pada 24 Mei 2022 lalu, karena sudah berhasil terkumpul biaya sebesar Rp4.365.000,- hingga memberanikan diri untuk memesan bus pariwisata ke salah satu travel agency.
Motivasi mereka semakin tinggi untuk mengumpulkan dana menutupi segala kekurangan biaya. Hingga akhirnya pada 08 Juni 2022 sudah terkumpul biaya Rp6.048.000,-. ( Ren, Fer )