Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-03-2017
  • 619 Kali

Sosialisasi Pekan Kelambu Malaria Anti Nyamuk Massal Di Sapeken

Media Center, Senin ( 27/03 ) Maraknya penyakit malaria yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep bersama Forpimka Kecamatan/Kepulauan Sapeken, menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Pekan Kelambu Malaria anti Nyamuk Massal di Daerah Fokus, di Pendopo Kantor Camat Sapeken, Minggu (26/03) kemarin.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan pendistribusian kelambu kepada Desa Fokus kepada perwakilan dari Desa Sadulang, Desa Saur dan Pulau Saular. K‎elambu anti nyamuk yang dibagikan merupakan kelambu anti nyamuk tahan lama (Long Lasting Insecticidal Nets/LLNs), yakni dapat dipakai selama 3 tahun.

“Kelambu anti nyamuk ini diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat Desa Fokus dan tidak diperjual belikan,”ungkap Kepala UPT Puskesmas Sapeken, Suharto Cakoe, SKM.

Menurutnya, untuk kegiatan pendistribusian kelambu massal fokus di seluruh Indonesia dilaksanakan di 22 Kabupaten di 4 Provinsi. Yang keseluruhan kelambu yang didistribusikan melalui Pekan Kelambu Massal di Daerah Fokus ‎( PKMF ) adalah sebanyak 85.000 buah kelambu.

Sedangkan untuk di Kabupaten Sumenep ada 4 Kecamatan fokus yang mendapat bantuan kelambu anti nyamuk malaria itu, salah satunya Kecamatan Sapeken yang mendapatkan 1.800 buah.

Selain dihadiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep melalui Kepala UPT Puskesmas Sapeken, Suharto Cakoe, SKM, Komandan Koramil 0827/19 Sapeken, Kapten Inf. Sutrisno bersama anggota Forpimka lainnya, Kasi Kesra Sapeken Moch. Yamin, Forpimka Sapeken, perwakilan dari petugas Malaria, Kepala Desa, BPD, Toga, Tomas, Toda, Pengelola Program Malaria, Bidan Koordinator, Petugas Promkes dan Ibu-Ibu PKK.

Sementara Danramil Sapeken, Kapten Inf. Sutrisno menyampaikan, dalam pelaksanaan Sosialisasi Pekan Kelambu Malaria Anti Nyamuk Massal di Daerah Fokus, berharap bisa dimanfaatkan sebagai langkah preventif untuk membentengi diri dari serangan nyamuk malaria.

“Pekan sosialisasi kelambu anti malaria bisa dimanfaatkan maksimal. Karena keberadaan kita di wilayah Kepulauan Sapeken, pada umumnya, punya cerita riwayat wabah penyakit malaria 5 tahunan,” ungkapnya.

Diharapkan dengan kegiatan tersebut masyarakat Kepulauan Sapeken terhindar dari wabah penyakit malaria. Tentunya dengan menjaga kebersihan yang menjadi faktor utama untuk mencegah keberadaan nyamuk malaria, minimal melaksanakan tindakan 3 M, yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur dan jaga kebersihan lingkungan. ( Ren, Esha )