News Room , Selasa ( 01/12 ) Untuk menekan kasus trafficking (penjualan orang), puluhan warga masyarakat Sumenep yang terdiri dari unsur Satuan Unit Kerja, Dharma Wanita, PKK, Organisasi Kemasyarakatan, Guru BP, dan Pranata Humas, Selasa (01/12) mengikuti sosialisasi perlindungan anak dan trafficking di Hotel Utami Sumekar Sumenep. Bupati Sumenep melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Ir. H. Djasmo, M.Si membuka pelaksanaan Sosialisasi Perlindungan Anak dan Trafficking. H. Djasmo mengatakan, sebagai upaya mendorong motivasi perkembangan pemikiran anak melalui kegiatan pendidikan yang memiliki keterkaitan langsung dengan keseharian anak yang kesemuanya ini merupakan asset bangsa yang sangat berharga serta menentukan terhadap keseinambungan pendidikan anak-anak dimasa mendatang. Sementara itu Kepala Bidang Diseminasi Informasi Dinas Komunikasi dan Informasi Propinsi Jawa Timur, Dra. Isrowi Farida, M.Si mengatakan, pihaknya menggelar sosialisai ini untuk menyebarkan luaskan informasi pada masyarakat, agar mewaspadai aktivitas penjualan anak, sebab dampaknya sangat membahayakan nasib anak-anak dimasa depannya. Meskipun berdasarkan data berbagai sumber, aktivitas penjualan anak di Jawa Timur belum signifikan, namun hendaknya masyarakat perlu meningkatkan pengawasan pada putera-puterinya, apalagi kasus penjualan anak di Madura, khususnya Kabupaten Sumenep belum terdeteksi secara jelas. â€ÂKami meminta dengan sosialisasi ini masyarakat lebih peka terhadap penjualan anak dan bahayanya bagi anak, terutama tentang masa depannya.â€Âtegasnya Isrowi Farida menyatakan, untuk menekan penjualan anak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Polda Jawa Timur, HAM dan kerjasama dengan pihak instasional untuk mempertajam kegiatan pencegahan penjualan anak. Sementara itu, sosialiasi perlindungan anak dan trafficking melibatkan peserta dari berbagai unsur sebanyak 80 orang, dengan narasumber dari unsure Polda Jatim, Peneliti Studi Wanita UNAIR Surabaya, dan Kejaksanaan Negeri Sumenep. kegiatan itu merupakan program Dinas Komunikasi dan Informasi Propinsi Jawa Timur. ( Yasik, Esha )