Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-12-2010
  • 485 Kali

SPKP “Berkah” Desa Parsanga, Galakkan One Man One Palm

News Room, Selasa ( 21/12 ) Musim hujan seperti sekarang ini jangan disia-siakan untuk menanam pohon, sehingga pada saatnya nanti pohon itu akan tumbuh dan berguna bagi penyelamatan lingkungan, serta menghasilkan keuntungan bagi masyarakat secara ekonomi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Sentra Penyuluh Kehutanan Perdesaan (SPKP) “Berkah” Desa Parsanga Kecamatan Kota, Rahman Effendi dihadapan para relawan Desa yang siap mendistribusikan 100 bibit sengon bantuan dari Dishutbun Sumenep kepada masyarakat petani hutan di Desa Parsanga, Selasa (21/12) di Sekretariat BKM “Merpati” Desa setempat. “Saat ini memang waktu yang tepat untuk melakukan penanaman bibit pohon, sehingga pemeliharaannya tidak terlalu sulit, karena keberadaan tanah basah,”ujarnya. Dijelaskan, penanaman bibit pohon, disejumlah pekarangan lahan dan pekarangan, serta pinggir jalan tidak hanya dilakukan masyarakat Desa Parsanga, namun pihaknya juga bekerjasama dengan adik-adik Pramuka yang melaksanakan kegiatan di Desa Parsanga untuk berpartisipasi melakukan penanaman. “Kebetulan ada sekitar 130 adik Pramuka siaga dari Gudep SDI Lukmanul Hakim Pabian melaksanakan camping disini, jadi sekalian kita ajak untuk melakukan gerakan menanam satu orang satu pohon atau one man one palm,”jelasnya. Menurutnya, sejak dini anak-anak sangat penting diberi contoh yang baik seperti mencintai lingkungan dan sebagainya, sehingga kelak mereka akan menjadi anak yang peduli terhadap keberadaan lingkungan. Sebab, jika kecintaan terhadap lingkungan tidak dipupuk sejak dini, keberadaan lingkungan hidup mendatang akan semakin terancam oleh berbagai bencana yang diakibatkan ulah manusia itu sendiri. Karena itu tegas Rahman, pihaknya bersama relawan Desa lainnya membentuk centra penyuluh berbasis swadaya masyarakat, sehingga diharapkan secara ketuk tular, masyarakat sendiri bisa saling memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat lingkungan sekitarnya dalam mengembangkan tanaman hutan. Sebab, jika hanya mengandalkan penyuluh kehutanan yang ada di Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun instansi lain, sangat tidak memadai menjangkau seluruh daerah pelosok hutan yang ada,” tambahnya. ( Ren, Esha )