Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 04-11-2009
  • 329 Kali

Tak Dilibatkan Sosialisasi, AMP-SDA Demo Kantor DPRD

News Room, Rabu ( 04/11 ) Sebanyak 25 pemuda Kecamatan Pragaan yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Sumber Daya Alam (AMP SDA), menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Rabu (04/11) pagi. Sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap SPE Petrolium, para pendemo juga berorasi yang menyatakan menolak atas seismic yang dilakukan SPE Petrolium di wilayah Pragaan. Karena, dikhawatirkan seismic minyak dan gas (migas) tersebut, akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. “Seismic ini tidak boleh diteruskan. Karena faktanya sudah ada, kebocoran seismic SPE Petrolium sudah terjadi, baik di Sidoarjo dan Sampang (Madura). Kami tidak ingin kejadian serupa melanda di wilayah Sumenep,” terang Korlap aksi, Miftahuddin Hasan, saat berorasi di depan kantor DPRD Sumenep, Rabu (04/11). Selain menolak seismic migas yang dilakukan SPE Petrolium, karena khawatir terjadi kebocoran, pihaknya juga menuntut dilibatkan dalam sosialisasi. Selama ini, kami belum pernah dilibatkan dalam proses sosialisasi. Padahal, alat berat sudah mulai masuk kelokasi, sehingga terkesan seismic itu tidak ada ganti rugi bagi pemilik lahan yang dilewati alat berat proyek tersebut,” katanya menambahkan. Miftahuddin menjelaskan, sebenarnya pihaknya sudah berusaha menyampaikan tuntutannya itu kepada pimpinan SPE Petrolium, untuk meminta dilibatkan dalam sosialisasi dan transparansi adanya ganti rugi. “Tapi, hingga detik ini belum ada jawaban,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya meminta kepada anggota DPRD supaya bisa menjembatani persoalan ini. Setelah berorasi selama 15 menit, akhirnya lima orang perwakilan AMP SDA diperkenankan masuk ke kantor DPRD, dan ditemui anggota Komisi B DPRD Sumenep. ( Nita, Esha )