Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 30-04-2021
  • 1142 Kali

Tentang Potensi dan Prediksi Tsunami di Sumenep, Begini Penjelasan BMKG

Media Center, Jumat ( 30/04 ) Pekan pertama April 2021, Sumenep dikejutkan oleh kabar tentang potensi terjangan tsunami yang diprediksi mencapai kurang lebih 3 meter. Bahkan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat bersama tim gabungan BMKG Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Syahbandar, dan Pelindo Kalianget, sampai melakukan survey lapangan untuk mengecek jalur evakuasi tsunami di wilayah Pelabuhan Kalianget, Jumat (02/04/2021) kemarin.

Agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat bawah, pihak Pemerintah Kabupaten Sumenep terus melakukan edukasi, dan mendukung penuh upaya mitigasi bencana. Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, SH, MH juga telah menerima kedatangan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Prof. Dr. Ir. Dwikorita Karnawati, Sabtu (03/04/2021).

Kamis (29/04/21), Media Center Diskominfo Sumenep menemui Kepala BMKG Kalianget, Usman Khalid, terkait bagian dari edukasi tersebut.

“Yang perlu dipahami ialah tentang kata potensi ini. Jadi hal itu merupakan analisa BMKG, namun bukan prediksi. Karena dalam hal gempa bumi, atau tsunami, atau bencana alam lainnya, kita tidak bisa memperkirakan kapan pastinya akan datang,” jelas Usman di ruang kerjanya.

Disampaikan Usman, potensi tersebut diungkap BMKG dari hasil analisisnya dengan berdasarkan pada tiga faktor. Yaitu faktor patahan kambing di selatan Madura sekitar Sumenep, faktor patahan flores yang ada di Flores hingga Bali, dan tumpukan lempeng di subduksi (zona) selatan pulau Jawa.

Lebih lanjut, Usman mengatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan, namun tetap tidak menghilangkan kewaspadaan. “Jadi sekali lagi ini potensi, bukan prediksi. Karena ini bukan persoalan prakiraan cuaca. Terkait gempa bumi atau tsunami ini baik di Indonesia hingga di luar negeri masih belum ada alat yang bisa memprediksi kedatangan bencana alam tersebut,” tambah Usman.

Ke depan, Usman berharap masyarakat terus meningkatkan pengetahuan akan mitigasi bencana. Sehingga bisa mampu secara mandiri mengurangi risiko terjadinya gempa dan tsunami. “Yaitu salah satunya dengan menyelamatkan diri ke daerah yang dianggap aman,” tutup Usman. (Han)