Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-05-2008
  • 517 Kali

Terkait Operasi Ranmor Bodong Polsek Kangean Dikepung Massa

News Room, Senin ( 26/05 ) Operasi penertiban kendaraan bermotor (ranmor) bodong di kepulauan Kangean, ternyata tidak mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Terbukti, ribuan warga Kecamatan Arjasa berbondong-bondong mendatangi Polsek Kangean, pada Senin pagi (26/05). Mereka menyatakan keberatan atas tindakan yang dilakukan aparat kepolisian dalam menertibkan ranmor bodong. Pelaksanaan operasi itu dinilai bukan suatu tindakan yang bijak, tapi justru memperburuk kondisi. Sebab, ranmor yang ada, selama ini digunakan sebagai alat transportasi bagi masyarakat setempat. “Dengan adanya operasi itu, sistem pendidikan mulai melemah dan roda perekonomian lumpuh total di Arjasa. Makanya, kami menyatakan keberatan atas dilaksanakannya operasi tersebut,” kata Koordinator aksi, Surarawi, ketika dihubungi via telepon. Sementara itu, Camat Arjasa, Sujarno mengatakan, masyarakat melakukan sikap penolakan terhadap kegiatan operasi itu, karena memang dianggap tidak mampu memperbaiki keadaan, tapi malah memperkeruh keadaan. Sujarno mengaku, jika sempat menerima permintaan dari masyarakat, agar Muspika setempat menjadi fasilitator untuk menyampaikan keberatan itu, yang meminta supaya operasi tersebut dihentikan. “Saya sudah katakan, bahwa operasi itu ditujukan bagi kendaraan bermotor yang tidak mempunyai surat-surat resmi. Tapi, mereka tetap ngotot, agar operasi tidak dilanjutkan,” terangnya. Bahkan, masyarakat menuntut, jika operasi itu tetap dilakukan, supaya KBM (kegiatan belajar mengajar) kembali normal, dan mengembalikan perekonomian Arjasa, yang sudah lumpuh akibat kegiatan operasi tersebut. “Ya, kami Muspika, hanya bisa berharap, kepada masyarakat maupun pengusaha di Arjasa, agar mendukung langkah aparat. Sebab tindakan aparat itu, untuk membersihkan nama kepulauan Kangean, yang terkenal sebagai sarangnya ranmor bodong,” pintanya. Menanggapi tindakan masyarakat itu, Kapolres Sumenep, AKBP Drs. Darmawan menyatakan, sejak Senin pagi (26/05), kegiatan operasi untuk sementara waktu dihentikan. Namun, pihaknya meminta kepada masing-masing Kepala Desa di Kecamatan Arjasa, kepulauan Kangean, agar secepatnya melakukan pendataan terhadap ranmor durno. Sebab, tujuan operasi itu memang untuk meregister kendaraan bermotor yang ada di Arjasa, apakah durno atau memiliki surat-surat resmi. “Kita tidak bisa pastikan, apa operasi itu dilanjutkan atau tidak. Tinggal menunggu keputusan Polwil dan Polda Jawa Timur,” kata Kapolres. Kapolres menjelaskan, jika jumlah kendaraan bermotor durno di Kangean tergolong tinggi, maka dimungkinkan operasi lanjutan akan dilakukan secara terpadu, mulai Polda, Polwil dan Polres Sumenep. Sebenarnya, kegiatan yang dilakukan aparat itu bukan operasi, tapi razia di jalan, sehingga ranmor yang berhasil diamankan masih tergolong kecil. “Untuk sepeda motor yang diamankan 30 unit, dan kendaraan roda empat hanya 2 unit,” paparnya. ( Nita, Esha )