Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 17-02-2009
  • 410 Kali

Tolak Penerbitan Buku, AMPK Turun Jalan

News Room, Selasa ( 17/02 ) Beredarnya buku berjudul “Kyai Ditengah Pusaran Politik Antara Petaka dan Kuasa”, dinilai sangat menghina keberadaan para kyai di Kabupaten Sumenep. Karena itu, puluhan Aliansi Mahasiswa Peduli Kyai (AMPK) Sumenep, menyatakan menolak penerbitan dan peredaran buku tersebut, dengan bentuk turun jalan. Sambil membawa poster bertuliskan melarang beredarnya buku tersebut di Kabupaten Sumenep. Para aktivis juga mengutuk atas terbitnya buku itu, yang dianggap akan mampu memecah belah kehidupan kyai di Sumenep. Koordinator Lapangan (korlap) aksi, Moh. Rusdi menjelaskan, kandungan yang tertuang dalam penerbitan buku itu bukan memperkaya pengetahuan terhadap ilmu politik, tapi hanya mengandung hujatan dan hinaan semata bagi para kyai yang terjun kedalam dunia politik. “Makanya kami menyatakan menolak dan mengutuk atas penerbitan buku tersebut,”tegasnya. Bahkan, mereka juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep, untuk mengeluarkan surat edaran larangan mengakses dan membeli buku tersebut. Sementara, Penulis Buku “Kyai Ditengah Pusaran Politik Antara Petaka dan Kuasa”, Ibnu Hajar mengaku kecewa atas tindakan aktivis itu. “Tapi, saya berusaha menganggap itu hal yang wajar. Karena, itu merupakan bentuk demokratisasi,”kata Ibnu, kepada wartawan, Selasa (17/2/2009). Ia menilai, kandungan dalam buku itu nantinya akan membantu pengetahuan terhadap ilmu politik. “Jadi, saya menulis buku itu sesuai pesanan saja, tidak ada maksud untuk memecah belah kyai di Sumenep,”tegasnya. ( Nita, Esha )