News Room, Selasa ( 10/03 ) Akibat kondisi persediaan minyak tanah (mitan) relatif normal, akhirnya Tim Penanggulangan Kelangkaaan Bahan Bakar Minyak (TPK-BBM) Kabupaten Sumenep menunda operasi pasar pada awal bulan ini Sekretatris TPK-BBM Kabupaten Sumenep, H. Ach. Sadik, S.Sos menyatakan, pihaknya memang sengaja membatalkan pelaksanaan operasi pasar minyak tanah pada awal bulan ini, namun pihaknya telah menjadwalkan pelaksnana operasi pasar itu pertengahan bulan hingga akhir bulan. Persedian minyak tanah masih relatif normal, bukan karena pendistrubisannya yang normal, melainkan faktor kebutuhannya saja yang mulai berkurang. H. Ach. Sadik menyatakan, saat ini kebutuhan minyak tanah mayoritas hanya untuk kepentingan rumah tangga, sedangkan kebutuhan untuk bahan campuran BBM perahu nelayan mulai berkurang. Saat ini hanya sebagian nelayan saja yang masih menggunakan minyak tanah sebagai campuran BBM perahunya. â€ÂNelayan yang dulu menggunakan minyak tanah sebagai campuran BBM, kini beralih lagi ke solar, sebab didaerahnya sudah ada APMS yang memudahkan mereka membeli solar, selain itu karena saat ini cuaca memburuk, sedikit sekali nelayan yang melaut, sehingga ini juga yang mempengaruhi stock minyak tanah.â€Âtegasnya. H. Ach. Sadik menyatakan, kecamatan yang menjadi target operasi pasar minyak tanah tersebut, dikhususkan untuk Kecamatan wilayah daratan, diantaranya, Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Lenteng, Kecamatan Guluk-guluk, Kecamatan Dasuk, Kecamatan Batuputih. Sedangkan, wilayah kepulauan masih dalam tahap perencaan Tim Penaggulan Kelangkaan BBM diprogram selanjutnya. ( Yasik, Esha )