Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 04-06-2011
  • 1081 Kali

Tunjangan Sertifikasi Guru, Sekitar 2 Bulan Lagi Bisa Cair

News Room, Sabtu ( 04/06 ) Realisasi tunjangan bagi guru yang lulus sertifikasi tahun ini masih terkendala dengan adanya perubahan teknis dari pemerintah pusat, sehingga para guru yang lulus sertifikasi masih harus bersabar, untuk menerima tunjangan profesi dari pemerintah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Ach. Masuni, SE. MM ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan melalui Kepala Seksi Kepegawaian Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. H. Moh. Kadarisman, M.Si menjelaskan, sekitar 3.000 lebih guru di Sumenep dipastikan belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah. “Memang pada tahun sebelumnya, paling akhir bulan Mei tunjangan tersebut sudah cair, namun tahun ini diperkirakan sekitar 2 bulan lagi, tunjangan tersebut bisa cair,”ujarnya. Dijelaskan Kadarisman, tahun ini pedoman teknis pencairannnya tidak sama dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu dari Kementerian Pandidikan Nasional (Mendiknas) yang teknis realisasi tunjangan profesi guru langsung masuk kemasing-masing rekening guru, melalui Dinas Pendidikan Propinsi. Sedangkan tahun ini dari Menteri Keuangan (Menkeu) disalurkan melalui kas daerah, kemudian baru disalurkan kepada guru penerima. Karena itu, pihaknya berharap para guru penerima tunjangan profesi tersebut bisa bersabar, karena hanya menunggu waktu saja. Sementara anggota Komisi D DPRD Sumenep, Dulsiam, MPd, berdasarkan keluhan para guru yang dinyatakan lulus sertifikasi, namun belum bisa menerima tunjangan profesinya betul-betul sangat berharap segera cair. “Sebab, disamping realisasinya molor, ternyata mereka banyak yang membutuhkan tunjangan tersebut untuk kebutuhan keluarga,”pungksanya. Salah seorang pengamat pendidikan di Sumenep, Abd. Rahem, MPd berharap, dengan keterlambatan tunjangan ptrofesi bagi guru yang lulus sertifikasi tidak lantas menyurutkan kinerjanya dalam mendidik putra-putrinya. “Sebab, pada akhirnya akan turun juga, tapi jangan sampai tunjangan profesi tersebut justeru hanya dijadikan untuk kebutuhan konsumtif saja, tapi disisihkan untuk peningkatan mutu dan profesionalismenya,”pungkasnya. ( Ren, Esha )