Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 31-05-2016
  • 406 Kali

Warga Bicara Program Kerja 99 Hari Bupati Dan Wakil Bupati

News Room, Rabu ( 01/06 ) Tiada gading yang tak retak. Man proposes God disposes. Atau beberapa ungkapan lainnya mungkin bisa dijadikan perumpamaan atas Program Kerja 99 Hari Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode saat ini. 

Evaluasi program kerja tersebut sekitar 75 persen bisa tercapai, dan yang belum adalah sisanya. Kemarin, puncak dari evaluasi program ini dipusatkan di ujung Timur Pulau Madura, tepatnya di Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Ratusan warga Sumekar seakan tak mau ketinggalan ikut ambil bagian. 

"Kalau bicara sempurna memang tidak ada manusia yang sempurna. Apalagi Bupati sendiri mengakui, jika 3 di antara 9 Program Kerja 99 Hari tidak mencapai target,"kata Amin Djakfar, Ketua LP2M (Lembaga Pengembangan Pendidikan Madura) pada Media Center. 

Meski begitu, secara politik, menurut Amin pasti menimbulkan efek. Paling tidak dalam bentuk sanksi moral. "Ya itu kan janji politik. Dan kenyataannya tak bisa dipenuhi secara keseluruhan,"tambahnya. 

Sementara RB. Ainurrahman, salah seorang aktivis media mengatakan, bahwa program yang belum tuntas itu harus digenjot pasca 99 hari pertama. Dan juga harus diikuti oleh program-program spektakuler lainnya. 

"Harus itu. Mengaku tak bisa dalam waktu 99 hari, dan kemudian mengumbar janji lagi kurang elok. Harus tersusul,"katanya berapi-api. 

Di sisi lain, warga di tingkat akar rumput memaknai evaluasi Program Kerja 99 Hari Bupati dan Wakil Bupati, beragam. Lamri contohnya, petani ini hanya berharap ada banyak kebijakan yang lebih menyentuh rakyat kecil, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. 

"Kalau warga kecil itu tidak muluk-muluk. Yang penting sehat, bisa makan dan bisa sekolah,"katanya.

Mengenai evaluasi Program Kerja 99 Hari, pria beranak 3 yang suka mengikuti berita entertainment ini mengaku puas. "Kan lebih dari separuh programnya terealisasi,"akunya. 

Terpisah, Asik, petani lainnya di Sumenep yang juga berprofesi sabagai kuli bangunan ini mengaku kurang tahu, dan kurang peduli akan pemberitaan terkait pemerintah daerah. "Saya tidak mengerti juga. Lagi pula dulu waktu Pilbup, saya golput," katanya sambil berbisik. ( Farhan, Esha )